Pepaya gunung atau yang familiar disebut carica merupakan buah yang berasal dari pegunungan Andes, Amerika Selatan. Carica tumbuh subur pada ketinggian 1.500-3.000 m di atas permukaan laut, carica tumbuh subur di dataran tinggi, terutama dataran tinggi Dieng. Karena itu, sering sekali carica disebut sebagai carica Dieng atau Wonosobo.
Bentuknya persis seperti pepaya, tetapi ukurannya mini seperti mangga. Selain itu, warna daging buahnya pun kuning dan mengeluarkan banyak getah. Dapat dikatakan getahnya lebih tinggi dibandingkan pepaya.
Khasiat yang terdapat di buah carica pun hampir sama dengan pepaya. Karoten Vitamin C sebagai zat anti kanker, enzim papain dapat memecah serta makanan dan melancarkan Buang Air Besar (BAB), enzim caricaksantin dapat menghambat pembentukan violaksantin empedu, enzim khimopapin mampu mengatasi sakit nyeri punggung, dan kalium serta magnesium mampu mencegah osteoporosis.
Tidak hanya itu, carica mampu berfungsi sebagai antiseptik dan dapat mencegah berkembangnya bakteri jahat pada usus manusia serta menormalkan pH yang terdapat di dalam usus agar dapat berfungsi normal.
Untuk mengkonsumsi carica, sebaiknya diolah dahulu karena kandungan getahnya lebih tinggi dibandingkan pepaya. Mengolahnya pun ternyata tidak sulit. Dari yang dijelaskan pemilik pengolahan carica, Sulastri, buah carica yang dikonsumsi sebaiknya yang kulitnya sudah berwarna kuning. karena menandakan bahwa buah tersebut tingkat kematangannya dan getahnya pun sudah berkurang.
“Kalau yang masih mentah, itu getahnya banyak, tapi kalau yang sudah matang getahnya berkurang. Kalau yang tidak punya alergi, bisa langsung dikonsumsi tetapi sebaiknya diolah dulu agar tidak nyaru dengan getahnya. Jika ingin mengkonsumsi yang segar, sebaiknya yang sudah matang sekali, tetapi rasanya agak lebih pahit kalau yang sudah terlalu matang,” tuturnya.
Pertama kali, kupas kulitnya lalu dibuang bijinya. Setelah itu dicuci sampai bersih. Potong-potong berdasarkan ruas, lalu direndam dengan air kapur selama 15 menit untuk menghilangkan getahnya. Setelah 15 menit, carica dibersihkan hingga bersih. Rebus dengan menggunakan air secukupnya. “Untuk mengupasnya, diusahakan tangan kita dibungkus dengan menggunakan plastik agar tidak gatal-gatal terkena getahnya,” saran Sulastri.
Setelah mendidih, carica dan air dipisahkan. Dinginkan, carica bisa langsung dikonsumsi. Berhubung carica rasanya hambar, apabila ingin memberikan rasa manis dapat ditambahkan gula pasir secukupnya. Untuk menambahkan gula pasir, sebaiknya dimasukan ketika masih dipanaskan. Aduk-aduk hingga mendidih. Lalu setelah itu didinginkan.
Memang cara mengolahnya persis seperti mengolah manisan, tetapi memang harus diolah dahulu apabila ingin dikonsumsi agar getahnya hilang. Carica ini sangat baik dikonsumsi tiap hari, terutama sebelum makan karena seperti konsep pengobatan herbal lainnya bahwa buah-buahan atau sayur sebaiknya dikonsumsi sebelum makan, agar tubuh dapat menyerapnya secara maksimal, sehingga khasiatnya pun dapat dirasakan.
Kandungan papain dan vitamin C yang tinggi (lebih tinggi dari jeruk dan wortel), carica biasanya digunakan sebagai bahan pencampur untuk obat dan kosmetik. Yakni dengan cara dikeringkan, lalu ditumbuk sampai halus. Cla/Yul
Sumber: (http://tabloidsinartani.com/read-detail/read/usus-sehat-dengan-pepaya-gunung/
Usus Sehat dengan Pepaya Gunung
Pepaya gunung atau yang familiar disebut carica merupakan buah yang berasal dari pegunungan Andes, Amerika Selatan. Carica tumbuh subur pada ketinggian 1.500-3.000 m di atas permukaan laut, carica tumbuh subur di dataran tinggi, terutama dataran tinggi Dieng. Karena itu, sering sekali carica disebut sebagai carica Dieng atau Wonosobo.
Bentuknya persis seperti pepaya, tetapi ukurannya mini seperti mangga. Selain itu, warna daging buahnya pun kuning dan mengeluarkan banyak getah. Dapat dikatakan getahnya lebih tinggi dibandingkan pepaya.
Khasiat yang terdapat di buah carica pun hampir sama dengan pepaya. Karoten Vitamin C sebagai zat anti kanker, enzim papain dapat memecah serta makanan dan melancarkan Buang Air Besar (BAB), enzim caricaksantin dapat menghambat pembentukan violaksantin empedu, enzim khimopapin mampu mengatasi sakit nyeri punggung, dan kalium serta magnesium mampu mencegah osteoporosis.
Tidak hanya itu, carica mampu berfungsi sebagai antiseptik dan dapat mencegah berkembangnya bakteri jahat pada usus manusia serta menormalkan pH yang terdapat di dalam usus agar dapat berfungsi normal.
Untuk mengkonsumsi carica, sebaiknya diolah dahulu karena kandungan getahnya lebih tinggi dibandingkan pepaya. Mengolahnya pun ternyata tidak sulit. Dari yang dijelaskan pemilik pengolahan carica, Sulastri, buah carica yang dikonsumsi sebaiknya yang kulitnya sudah berwarna kuning. karena menandakan bahwa buah tersebut tingkat kematangannya dan getahnya pun sudah berkurang.
“Kalau yang masih mentah, itu getahnya banyak, tapi kalau yang sudah matang getahnya berkurang. Kalau yang tidak punya alergi, bisa langsung dikonsumsi tetapi sebaiknya diolah dulu agar tidak nyaru dengan getahnya. Jika ingin mengkonsumsi yang segar, sebaiknya yang sudah matang sekali, tetapi rasanya agak lebih pahit kalau yang sudah terlalu matang,” tuturnya.
Pertama kali, kupas kulitnya lalu dibuang bijinya. Setelah itu dicuci sampai bersih. Potong-potong berdasarkan ruas, lalu direndam dengan air kapur selama 15 menit untuk menghilangkan getahnya. Setelah 15 menit, carica dibersihkan hingga bersih. Rebus dengan menggunakan air secukupnya. “Untuk mengupasnya, diusahakan tangan kita dibungkus dengan menggunakan plastik agar tidak gatal-gatal terkena getahnya,” saran Sulastri.
Setelah mendidih, carica dan air dipisahkan. Dinginkan, carica bisa langsung dikonsumsi. Berhubung carica rasanya hambar, apabila ingin memberikan rasa manis dapat ditambahkan gula pasir secukupnya. Untuk menambahkan gula pasir, sebaiknya dimasukan ketika masih dipanaskan. Aduk-aduk hingga mendidih. Lalu setelah itu didinginkan.
Memang cara mengolahnya persis seperti mengolah manisan, tetapi memang harus diolah dahulu apabila ingin dikonsumsi agar getahnya hilang. Carica ini sangat baik dikonsumsi tiap hari, terutama sebelum makan karena seperti konsep pengobatan herbal lainnya bahwa buah-buahan atau sayur sebaiknya dikonsumsi sebelum makan, agar tubuh dapat menyerapnya secara maksimal, sehingga khasiatnya pun dapat dirasakan.
Kandungan papain dan vitamin C yang tinggi (lebih tinggi dari jeruk dan wortel), carica biasanya digunakan sebagai bahan pencampur untuk obat dan kosmetik. Yakni dengan cara dikeringkan, lalu ditumbuk sampai halus. Cla/Yul
Sumber: http://tabloidsinartani.com/read-detail/read/usus-sehat-dengan-pepaya-gunung/