JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

ARTIKEL LAINNYA
Mengatasi Busuk Akar Tanaman Hias di Musim Hujan Teknik Top Working sebagai Strategi Peningkatan Produksi Jambu Mete Mengenal Pohon Kemiri (Aleurites moluccana) 7 Jenis Alpukat Unggul yang Cocok Ditanam di Pekarangan Pengembangan Kebun Induk Kelapa Kopyor di BP3MBTP DPKP DIY PENGOLAHAN LIMBAH BUAH DAN SAYUR MENJADI PUPUK ORGANIK: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PERTANIAN MENGENAL LEBIH DEKAT BUDIDAYA TANAMAN ROSELLA : MANFAAT, CARA MENANAM, DAN TIPS
Selengkapnya

Loading

Mengatasi Busuk Akar Tanaman Hias di Musim Hujan

Dipublikasikan oleh: Citra, Pada 24 October 2025, Dalam kategori: Artikel

Musim hujan sering kali menjadi kabar gembira bagi para pecinta tanaman. Udara lebih sejuk, daun terlihat lebih hijau, dan siraman air dari langit terasa menyegarkan. Namun di balik kesegaran itu, ada satu masalah klasik yang kerap menghantui, yaitu busuk akar. Kondisi lembap dan curah hujan tinggi membuat tanaman hias rentan terserang penyakit akar yang bisa menyebabkan tanaman layu mendadak bahkan mati perlahan.

Fakta Umum di Musim Hujan

Ketika curah hujan meningkat, tanah cenderung menjadi jenuh air. Bagi sebagian tanaman, terutama yang ditanam di pot tanpa sistem drainase baik, air akan menggenang di dasar media. Kondisi ini menghambat sirkulasi udara di sekitar akar. Akibatnya, akar yang seharusnya berfungsi menyerap nutrisi justru kekurangan oksigen dan mulai membusuk.

Penyakit busuk akar biasanya disebabkan oleh jamur patogen seperti Pythium, Phytophthora, atau Rhizoctonia. Jamur-jamur ini berkembang pesat di lingkungan lembap dan dingin. Tanda-tanda awal bisa berupa daun yang menguning, batang layu meskipun tanah terlihat basah, hingga aroma tidak sedap dari media tanam. Bila akar dicabut, tampak warna kecokelatan atau kehitaman dan tekstur lembek tanda bahwa jaringan akar telah rusak.

Tanaman hias tropis seperti aglaonema, anthurium, keladi, maupun sukulen menjadi korban paling umum, terutama jika ditanam di media yang terlalu padat atau jarang diganti.

Pencegahan Sebelum Busuk Akar

Kunci utama menghadapi busuk akar adalah pencegahan. Sebelum memasuki musim hujan, ada baiknya melakukan pemeriksaan rutin pada media dan pot tanaman. Pastikan lubang drainase berfungsi dengan baik agar air tidak menggenang terlalu lama.

Gunakan media tanam yang porous campuran sekam bakar, cocopeat, perlit, atau pasir malang dapat membantu memperlancar aliran air sekaligus menjaga sirkulasi udara. Hindari penggunaan tanah kebun murni karena teksturnya cenderung padat dan menahan air terlalu lama.

Selain itu, atur frekuensi penyiraman. Saat curah hujan tinggi, tanaman tidak membutuhkan banyak air tambahan. Cukup siram bila media benar-benar kering. Cara mudah memastikannya: masukkan jari ke dalam media sedalam satu ruas jika masih lembap, tunda penyiraman.

Pencegahan lain yang sering terabaikan adalah kebersihan area sekitar tanaman. Daun kering, lumut, dan sisa pupuk yang menumpuk di permukaan pot bisa menjadi tempat tumbuh jamur. Bersihkan secara rutin dan letakkan tanaman di tempat dengan sirkulasi udara baik.

Untuk perlindungan ekstra, Anda bisa menambahkan fungisida alami seperti campuran bawang putih dan air, atau menggunakan larutan kayu manis untuk menyemprot media. Kedua bahan ini bersifat antijamur alami yang aman untuk tanaman hias.

Penanganan Tanaman yang Sudah Terkena Busuk Akar

Jika tanaman sudah menunjukkan gejala busuk akar, jangan panik masih ada peluang untuk menyelamatkannya. Langkah pertama, angkat tanaman dari pot dan periksa kondisi akarnya. Potong bagian akar yang busuk menggunakan gunting steril, lalu taburi luka potongan dengan bubuk kayu manis atau belerang untuk mencegah infeksi lanjutan.

Selanjutnya, ganti media tanam dengan yang baru dan lebih kering. Hindari menggunakan kembali media lama karena kemungkinan masih mengandung spora jamur. Sebelum menanam ulang, biarkan akar yang tersisa mengering selama beberapa jam di tempat teduh agar tidak terlalu lembap.

Untuk beberapa jenis tanaman seperti sukulen atau kaktus, proses pengeringan ini justru penting agar luka akar menutup sempurna sebelum kembali ditanam. Setelah replanting, jangan langsung disiram beri waktu 2–3 hari agar tanaman beradaptasi terlebih dahulu.

Jika kasusnya cukup parah, Anda dapat menggunakan fungisida sistemik sesuai dosis anjuran pada label produk. Penyemprotan sebaiknya dilakukan di pagi hari agar tanaman cepat kering dan tidak lembap terlalu lama.

Merawat dengan Bijak di Musim Hujan

Busuk akar memang menjadi momok saat musim hujan, tapi dengan sedikit perhatian ekstra, tanaman hias Anda tetap bisa tumbuh sehat dan cantik. Intinya, pahami kebutuhan masing-masing tanaman dan perhatikan keseimbangan antara air, udara, dan cahaya.

Musim hujan tak harus jadi masa suram bagi koleksi tanaman hias Anda. Dengan media yang tepat, penyiraman terukur, dan perawatan penuh kasih, justru inilah waktu terbaik untuk melihat dedaunan tumbuh subur dan warna-warna alami kembali segar di halaman rumah.

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.048 secs