JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

SERBA SERBI PERBENIHAN LAINNYA
Padi Baru Temuan IPB P3GI Produksi 100 Juta Mata Bibit Unggul Tebu SERBA - SERBI TRANSGENIK Varietas Tahan Ulat Grayak Mendukung Swasembada Kedelai Memuliakan Ayam Kampung Pembibitan Sapi Wagyu Pemijahan Ikan Belida
Selengkapnya

Loading

Tahapan Pendederan Ikan Patin

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 05 July 2011, Dalam kategori: Serba serbi Perbenihan
Dari sisi budidaya, teknologi budidaya patin sudah berkembang pesat baik di tahap pembenihan, pendederan,maupun pembesaran. Untuk pembenihan, pemijahan ikan patin dilakukan secara buatan melalui pemberian rangsangan hormon.  Ovulasi telur dilakukan dengan cara pengurutan (stripping) sedangkan fertilisasi dilakukan secara kering.

Tahap pendederan yaitu pemeliharaan benih ikan selepas dari pembenihan hingga siap dipelihara di kolam pembesaran ataupun karamba jaring apung. Tahapan ini penting karena penebaran ikan terlalu kecil dapat menyebabkan tingkat kematian tinggi pada waktu awal pembesaran ikan.

Berdasarkan target benih ikan yang dihasilkan, pendederan dibagi dalam tiga tahap yang disebut pendederan 1, 2,dan 3. Pendederan 1 (P1) untuk menghasilkan ikan dengan ukuran 1–3-5 cm. Pendederan 2 (P2) ukuran ikan 5-8-10 cm. Pendederan 3 (P3) ukuran ikan 10-12 cm.

Target ukuran yang berbeda ini berdasarkan pada kondisi perairan budidaya dan kebutuhan pasar yang berbeda, karena ukuran yang lebih besar tentunya berharga lebih mahal. Untuk kondisi keramba jaring apung idealnya menggunakan benih ukuran 10-12 cm (hasil dari P3) karena tekanan lingkungan yang lebih kompleks seperti adanya arus, perubahan suhu, pH, alkalinitas, kesadahan, sifat kimia air lain,serta penyakit dan parasit.

Pendederan 1 dapat dilakukan di indoor maupun outdoor, sedangkan pendederan 2 dan 3 di outdoor. Patin ukuran kecil membutuhkan penanganan yang lebih intensif karena masih rentan terhadap serangan penyakit dan predator yang banyak terdapat di lingkungan. Pemeliharaan patin ukuran lebih besar tidak efektif lagi dilakukan di indoor karena daya dukung lingkungan yang terbatas sehingga pertumbuhan terhambat. Pendederan skala indoor menggunakan akuarium, bak atau fiber,sedangkan skala outdoor bisa dengan bak atau kolam tanah.

Pakan selama pendederan adalah tubifex (cacing sutera), cacing beku serta dilanjutkan dengan pakan udang. Jika sudah agak besar pakan dirubah ke pakan apung ukuran 1 atau 2 mm. Pakan diberikan 3-4 kali sehari. Pemberian vitamin atau obat-obatan jika diperlukan melalui pakan atau langsung dicampurkan kedalam air.

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.041 secs