JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

SERBA SERBI PERBENIHAN LAINNYA
Padi Baru Temuan IPB P3GI Produksi 100 Juta Mata Bibit Unggul Tebu SERBA - SERBI TRANSGENIK Varietas Tahan Ulat Grayak Mendukung Swasembada Kedelai Memuliakan Ayam Kampung Pembibitan Sapi Wagyu Pemijahan Ikan Belida
Selengkapnya

Loading

Padi Baru Temuan IPB

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 04 December 2012, Dalam kategori: Serba serbi Perbenihan

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Herry Suhardiyanto dan Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan panen padi temuan IPB pada gelar teknologi I-Mhere B.2C di areal persawahan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Selain mengenalkan benih baru, IPB juga memperkenalkan teknologi padi ramah lingkungan. “Di dalam konsep teknologi ini, para petani mulai dari proses penanaman hingga kepada persiapan panen, menggunakan bio-hayati. Misalnya penggunaan jerami sebagai pupuk. Pada intinya, I-Mhere B.2C lebih menitikberatkan kepada teknologi pertanian yang irit air dan pupuk,” jelas Rusman Heriawan, Wakil Menteri Pertanian. Ketua Tim Peneliti  I-Mhere IPB Sugiyanto mengatakan dengan menerapkan teknologi ini potensi hasil panennya dapat mencapai hingga 7 ton/ha, sedangkan untuk padi rawa 4,2 ton/ha.

“Dengan menggunakan pupuk organik, hasilnya tidak berbeda jauh dengan yang an-organik, tetapi kualitasnya lebih bagus. Tidak ada putih-putih lagi di padinya kalau menggunakan organik,” jelas Tarsin, salahsatu petani dari Kelompok Tani Banyumurni II yang mencoba menerapkan teknologi IPB ini.

Kepedulian terhadap pertanian Indonesia, tidak hanya dikerjakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) saja, melainkan seluruh warga. Salahsatunya adalah menjalin kerjasama dengan IPB. Adanya kerjasama antara Kementan dengan IPB, merupakan salahsatu bentuk kepedulian masyarakat terhadap pertanian Indonesia.

Menurut Rusman, dalam memecahkan persoalan pertanian Indonesia perlu dikerjakan oleh semua pihak. Apabila dikerjakan sendiri-sendiri, isu mengenai teknologi pertanian terbaru tidak akan pernah tersampaikan ke khalayak publik, terutama ke para petani. Kerjasama ini pun memudahkan Kementan untuk mencapai target surplus 10 juta ton beras di tahun 2014.

Walaupun teknologi I-Mhere B.2C diterapkan di Karawang, permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, terutama mengenai konversi lahan. Di Karawang, ada 14 ribu ha areal persawahan yang sudah dialihfungsikan.

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.087 secs