JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

ARTIKEL LAINNYA
PENGOLAHAN LIMBAH BUAH DAN SAYUR MENJADI PUPUK ORGANIK: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PERTANIAN MENGENAL LEBIH DEKAT BUDIDAYA TANAMAN ROSELLA : MANFAAT, CARA MENANAM, DAN TIPS BUDIDAYA PISANG STRATEGI KENDALIKAN HAMA PADI BUDIDAYA TOMAT PENGELOLAAN AIR DALAM BUDIDAYA JAGUNG BUDIDAYA JAMUR SHIITAKE
Selengkapnya

Loading

Pengendalian Layu Fusarium (Panama disease)

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 10 January 2012, Dalam kategori: Artikel

fusarium
Penyebab : Fusarium oxysporum f.sp cubense (FOC)

I.  Gejala:

  • Menguningnya daun tua yang diikuti disklorisasi pembuluh pada pelepah daun terluar yang semakin hebat pada stadium lanjut .
  • Bila pseudostem terinfeksi dipotong akan terlihat jaringan sakit lebih berwarna kecoklatan bila dibanding dengan jaringan sehat.
  • Penularan terjadi terutama melalui luka pada akar dan alat-alat pertanian.
II. Pengendalian:
1. Budidaya
  • Hindarkan penanaman pisang pada lahan yang pemah terserang penyakit layu Fusarium. Pada lubang tanaman ditaburi arang sekam untuk menghambat penyebaran cendawan. Gunakan bibit yang sehat bebas dari cendawan (kalau memungkinkan gunakan bahan perbanyakan hasil kulturjaringan). Jangan menanam bonggol, anakan atau bibit dan membawa tanah dari daerah yang sudah terinfeksi penyakit layu Fusarium.. Mensucihamakan alat-alat pertanian dengan tungisida.
2. Mekanis
  • Eradikasi tanaman terserang, tanaman dimatikan dengan suntikan minyak tanah sebanyak 5 cc dan area dengan kisaran + 1,5 m dari tanaman/rumpun ditaburkan arang sekam.
  • Isolasi kawasan, lahan baru dipisahkan dari lahan terserang dengan dibuatkan parit sedalam Rhizosphere pisang lalu arang sekam ditaburkan + 3/4 tinggi parit dan dibuat drainase yang tidak mempengaruhi kebun baru.
3. Biologis
Pemanfaatan musuh alami seperti Pseudomonas florescens, Trichoderma sp. atau Glicocladium sp. dengan aplikasi:
Aplikasi 1 : diberikan pada 2 minggu sebelum tanam dengan dosis :
1. Trichoderma sp dan Glicocladium sp sebanyak 100 gl5 k1kompos jadi 108 spora/cell  
2. Pseudomonas florescens sebanyak 100 cdS kg kompos padijadi 108 CFU (Cell Fraction Unit)
Aplikasi 2 : diberikan 3-4 bulan setelah tanam (bersamaan dengan penjarangan anakan) dengan dosis:
1. Trichoderma sp dan Glicocladium ? df sebanyak 50 g/5 kg kompos padijadi 108 spora/cell
2.  Pseudomonas florescens sebanyak 100 cc/5 kg kompos padi jadi 108 CFU (Cell Fraction Unit)
Pengendalian Layu Fusarium (Panama disease)
Penyebab : cendawan Mycosphaerella musicola
I. Gejala :
  • Timbulnya bintik-bintikuning atau hijau kecoklatan (sejajar dengan tulang daun) pada daun ke-3 dan ke-4.
  • Bercak ini kemudian berubah menjadi coklatua sampai hitam,
  • Pertumbuhan buah terhambat, mutunya rendah dan cepat matang.
II. Pengendalian
  • Mekanis : Potong dan bakar pelepah daun yang terserang
  • Budidaya : Penjarangan anakan secara teratur dan pengairan secara memadai
  • Kimiawi : Aplikasifungisida daconil 75WP, Topsin 75 WP dan Tilt 259 E

Sumber : http://yogya.litbang.deptan.go.id

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.046 secs