Jangan Salah Mengawinkan Sapi Betina Pasca Melahirkan
Sapi yang baru melahirkan akan memperlihatkan tanda-tanda birahi setelah anak berumur 5-6 minggu. Pada saat itu menurut Yuniati, Pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak Ahli Madya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebaiknya perkawinan ditunda karena jaringan alat reproduksinya belum kembali normal. Dan sapi dapat dikawinkan kembali sebaiknya setelah 60-90 hari setelah melahirkan (birahi ke-2 atau ke-3). Berikut ini tips dari Yuniati yang juga rekomendasi dari Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong Padang Mangatas Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, agar perkawinan sapi dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil kebuntingan. Dewasa kelamin dan dewasa tubuh Peternak lebih dahulu perlu mengetahui tentang dewasa kelamin dan dewasa tubuh sapi yang hendak dikawinkan. Dewasa kelamin adalah saat di mana alat reproduksi seekor ternak sapi mulai berfungsi dan menghasilkan sel-sel kelamin. Sedangkan dewasa tubuh adalah di mana pertumbuhan otot-otot tubuh berkembang dengan baik dan sempurna. Oleh karena itu waktu (saat) mengawinkan ternak sapi yang baik untuk pertama kalinya adalah pada waktu ternak sapi tersebut telah dewasa kelamin dan dewasa tubuh yaitu pada umur antara 15-18 bulan. Seekor ternak sapi baik dara maupun induk di saat menjelang birahi akan melalui 4 (empat) tahap yaitu: pertama, pro oestrus. Tahap ini berlangsung 1-2 hari di mana folikel primer pada ovarium menghasilkan testoteron (hormon jantan) yang menyebabkan sapi betina berperilaku seperti sapi jantan. Di saat ini sapi betina memperlihatkan tingkah laku seperti menaiki temannya, diam jika dinaiki, gelisah dan agresif, menanduk dan melenguh. Kedua, Oestrus. Masaknya folikel dalam ovarium dan sel-sel epitel yang mengelilingi folikel tersebut akan memproduksi hormon estrogen dan saat ini sapi memperlihatkan tanda-tanda seperti melenguh, gelisah, manaiki kawannya, diam jika dinaiki sapi lainnya dan keluar lendir dari vulva, serta vulva tampak membengkak.