Langkah pertama untuk membibitkan manggis adalah persiapan. Persiapan dilakukan dengan menentukan pohon induk. KH Suyuti, tokoh masyarakat di desa dan kecamatan ini yang juga mertua Nanang Koswara menuturkan memiliki pohon manggis yang usianya sudah di atas 100 tahun. “Pohon itulah yang kami jadikan pohon induk. Kami punya lima pohon induk,” tuturnya kepada Sinar Tani.
Buah manggis dari pohon induk itu hanya untuk dikonsumsi, tidak dijual karena akan diambil bijinya. Tidak semua biji diambil untuk dibibitkan. Yang diambil adalah hanya yang bijinya besar dan montok atau tebal, diameternya antara 1 – 2 cm. “Walaupun buahnya kecil, tapi bijinya besar, bijinya itu tetap kita ambil untuk dibibitkan,” jelas Nanang Koswara yang pernah ke Istana Negara untuk mendapatkan penghargaan Ketahanan Pangan dari Presiden.
Biji bibit manggis juga bisa dibeli dari petani antara Rp 50 – 150 rupiah per biji. Biji asalan ini, terkadang bukan berasal dari pohon induk, diseleksi lagi untuk diambil yang besar saja. Kalau bijinya bukan dari pohon induk, atau tanamannya masih muda pertumbuhannya lambat dan daunya kecil kecil, dan gampang mati bisa dipindahkan ke kebun manggis.
Pada biji-biji tersebut menempel lendir. Lendirnya perlu dibersihkan, dengan cara merendamnya di dalam air. Perlu waktu sekitar seminggu untuk perendaman ini. Namun bila ingin lebih cepat, bisa dilakukan dengan cara, biji berlendir direndam di dalam air dan dengan menggunakan bantuan tangan kita membersihkan lendir-lendirnya.
Kalau benih itu tidak langsung disemai, maka perlu terus direndam dalam wadah baskom. Petani biasanya memerlukan waktu untuk mengumpulkan biji manggis. Ada yang sampai dua minggu baru terkumpul dalam jumlah yang banyak dan siap untuk dibibitkan. Biji ini tidak boleh kering sebelum disemai.
Setelah terkumpul biji manggis dalam jumlah yang banyak, langkah selanjutnya adalah menyemai nya. Penyemaian bisa dilakukan langsung di tanah/lahan milik petani, dengan jarak 10 cm, dipasang ajir sebagai tanda. Namun lebih baik bila penyemaian dilakukan pada tempat yang dikhususkan untuk persemaian, misalnya menggunakan wadah khusus, seperti nampan dari plastik atau anyaman bambu. Media tanahnya adalah tanah dicampur sedikit pasir, agar mudah ketika hendak memindahkan. (Sinar Tani)