Bawang merah (Allium ascalonicum), termasuk dalam famili Amaryllidaceae, genus Allium merupakan komoditas hortikultura yang banyak manfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Bawang merah varietas Tiron telah banyak dikembangkan di wilayah Kabupaten Bantul.
"Tiron" diambil dari nama seorang petani yang menemukan umbi bibit bawang di pesisir wilayah Kretek Bantul, dan menanam beberapa siung di kaleng bekas, kemudian ditanam di lahan swah dan terus berkembang sampai saat ini.
Bawang Merah Tiron Kabupaten Bantul telah dilepas sebagai varietas unggul dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 498/kpts/TP.240/8/2002 tanggal 21 Agustus 2003.
Besarnya respon petani dalam menanam Bawang Merah Tiron dikarenakan varietas ini memiliki keunggulan :
- Produksi cukup tinggi,
- Umur pendek/genjah (55 hari),
- Cukup tahan terhadap Penyakit busuk ujung daun (Phytophthora porii) dan Penyakit busuk umbi (Botrytis allii),
- Cukup tahan di musim penghujan,
- Berkembang baik pada ketinggian 0-100m dari permukaan laut. Di musim kemarau maupun musim penghujan produksi Bawang Merah Tiron Bantul tetang tinggi,
- Ukuran umbi relatif lebih kecil dibanding jenis lainnya sehingga menghemat penggunaan banih per satuan laus,
- Harga jual Bawang Merah Tiron relatif stabil baik untuk konsumsi maupun benih,
- Ketahanan benih untuk musim penghujan cukup tinggi dan dapat dipenuhi dengan varietas Tiron Bantul karena ketahanan terhadap busuk umbi.
PERBANYAKAN BENIH BAWANG MERAH TIRON
1. Pemilihan Lokasi
Lokasi memnuhi syarat untuk budidaya bawang merah untuk benih yaitu Lahan harus cocok untuk bertanam bawang merah
- Lahan bebas dari nematode dan penyakit busuk umbi
- Terisolasi dari tanaman bawang lain, minimal 500m, bila untuk menghasilkan benih berupa biji
- Melakukan seleksi terhadap pertanaman dengan membuang tanaman yang menyimpang dari bentuk normal, serta membuang tanaman yang terserang hama-hama penyakit
- Melakukan pemeliharaan yang lebih intensif
2. Benih
Kebutuhan benih tiap hektarnya ditentukan oleh jarak tanam dan ukuran benih yang digunakan. Jarak tanam untuk keperluan benih dan populasi tanaman dalam satu area pertanaman dapat dilihat pada tabel berikut :
Jarak Tanam | Kebutuhan benih/ha (ton) | Populasi | |
Ukuran | Ukuran | ||
Umbi 5 gr | Umbi 2,5 gr | ||
(20 x 20) cm | 1,4 | 0,7 | 250.000 |
(20 x 15) cm | 1,8 | 0,9 | 333.000 |
(15 x 15) cm | 2,4 | 1,2 | 644.000 |
(15 x 10) cm | 3,6 | 1,8 | 666.00 |
Syarat-syarat benih :
- Penggunaan benih bermutu merupakan syarat meutlak dalam budidaya bawang merah,
- Tanaman yang digunakan untuk benih hendaknya dipanen cukup tua, umur antara 60-80 hari (dataran rendah), 80-100 haru (datran tinggi),
- Telah diseleksi di lapangan,
- Umbi untuk benih adalah berukuran sedang, berdiameter 1,5-2 cm, bentuk simetris,
- Sudah disimpan 2-4 bulan,
- Warna umbi untuk benih mengkilap,
- Bebas organisme penggangu, sehat, tidak cacat, serta tidak mengandung hama dan penyakit.
DISKRIPSI BAWANG MERAH VARIETAS TIRON
Asal tanaman | : | Kabupaten BAntul |
Umur tanaman | : | mulai berbunga 45 hari panen 55 hari (daun melemas >60%) |
Tinggi tanaman | : | 37-44 cm |
Jumlah anakan | : | 9-21 umbi |
Jumlah daun per umbi | : | 3-5 helai |
Jumlah daun per rumpun | : | 34-57 helai |
Bentuk daum | : | pipa dengan ujung runcing |
Warna daun | : | hijau keputihan |
Panjang daun | : | 24-42 cm |
Diameter daun | : | 33-35 mm |
Bentuk bunga | : | seperti payung |
Warna bunga | : | putih |
Bentuk biji | : | bulat |
Warna biji | : | abu-abu |
Berat umbi basah (penen) | : | 44-149 gram per rumpun |
Potensi hasil | : | 9-13 tom umbi basah per hektar |
Susut bobot umbi | : | 30% |
Ketahanan terhadap OPT | : | tahan terhadap busuk ujung daun (Phytophyhora porii) agak tahan terhadap busuk umbi (Botrytis allii) |
Keterangan | : | cocok untuk ditanam pada ketinggian 0-100 meter diatas permukaan laut dan lahan berpasir serta dapat dikembangkan pada musim hujan |