BUDIDAYA KANGKUNG ORGANIK
Selain sehat bagi tubuh, sayuran organik mampu meningkatkan pendapatan petaninya. Seperti petani di Tabanan, Bali yang berhasil membudidayakan kangkung organik mampu mendapatkan pendapatan per harinya Rp 98.333 dibandingkan kangkung yang non organik, hanya mendapatkan Rp 40.533.
Mendengar kata organik, pasti yang ada dibenak kita tidak menggunakan bahan kimia apa pun. Memang saat ini petani masih enggan menanam sayuran organik karena dinilai merepotkan, tetapi budidaya sayuran organik ini cukup mudah. Yuk, kita lihat bagaimana bertanam kangkung organik yang mudah dan praktis.
Benih yang digunakan sebaiknya yang berkualitas dan tahan terhadap penyakit. Sebelum disemai, benih kangkung direndam dalam air hangat selama 3-5 jam agar nanti cepat berkecambah. Siapkan lahan dengan dibajak dahulu kemudian buat bedengan 70-100 cm dengan tingginya 25-30 cm.
Buat pemisahan antara lahan semai dan lahan tanam. Untuk yang lahan tanam, sebaiknya ditaburi pupuk kandang/organik secara acak. Di lahan semai, tabur benih kangkung yang telah direndam tadi secara acak di atas bedengan. Kemudian taburi pupuk kandang/organik dan siram. Tutupi dengan daun pisang dan tunggu selama 4-7 hari atau tumbuh menjadi bibit muda kangkung. Setelah itu, pindahkan ke lahan tanam.
Untuk menanamnya di lahan tanam, sebaiknya bibit ditanam secara berjejer dengan jarak kurang lebih 20 cm agar nanti tidak tumpang tindih antar bibit yang dapat menyebabkan gagal panen. Siram bibit yang telah ditanam. Selama 15 hari, harus rutin disiram. Kemudian setelahnya baru jarang disiram agar nanti tidak busuk. Untuk pemupukannya, tadi sudah diberikan pada saat sebelum tanam. Setelahnya diberikan lagi dua kali, yakni pada hari ke-15 dan ke-35. Sebaiknya pupuk kandang/organik yang diberikan sudah difermentasikan, bukan dalam bentuk segar agar penyerapannya lebih mudah.
Hama yang sering menyerang kangkung adalah ulat grayak, ulat daun, dan lembing hitam. Sedangkan penyakitnya adalah layu fusarium. Cara mengendalikannya adalah dengan menjaga kebersihan sanitasi lingkungan areal tanamnya. Selain itu, apabila terdeteksi ada telur dan larva, segera siram dengan air.
Setelah kurang lebih 30-50 hari, kangkung dapat dipanen. Tanda-tanda siap panen adalah pertumbuhannya sudah tinggi, batang dan daunnya hijau sempurna. Cara panennya, mencabutnya hingga ke akar-akarnya. Lalu bagian akarnya direndam agar tetap segar apabila tidak langsung dikonsumsi.
Sumber : https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/horti/11067-Mudahnya-Budidaya-Kangkung-Organik