Jika ingin menanam buah dalam pot ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatannya. Dari mulai penyiraman, pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama penyakit hingga pergantian pot.
1. Penyiraman
Tabulampot yang telah jadi harus diletakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari. Pada musim kemarau penyiraman dilakukan tiap hari, bisa pagi atau sore hari. Pada musim hujan penyiraman bisa saja saat media tanam terlihat kering.
Jika jumlah tabulampot banyak, penyiraman bisa diprogram dengan membangun sistem irigasi. Sistem irigasi yang paling cocok adalah irigasi tetes. Irigasi ini irit tenaga kerja, hemat air dan mudah dikontrol. Namun memerlukan investasi yang cukup besar.
2. Pemangkasan
Setidaknya terdapat tiga tujuan pemangkasan tabulampot yaitu pemangkasan bentuk, produksi dan peremajaan. Pemangkasan bentuk untuk membentuk tajuk baru dan mengatur postur tanaman agar sinar matahari bisa menembus semua bagian tanaman. Selain dua fungsi itu, pemangkasan bentuk juga terkait dengan estetika.
Salah satu teori umum dalam memangkas bentuk tabulampot adalah 1-3-9. Artinya, dalam setiap 1 batang primer terdapat maksimum 3 batang sekunder dan dalam 1 batang sekunder maksimum terdapat 3 batang tersier. Batang yang dipilih untuk dibiarkan tumbuh adalah yang sehat dan kuat, sekaligus juga memiliki unsur estetika pada tanaman.
Sedangkan pemangkasan produksi berkaitan dengan fungsi produksi tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas air untuk merangsang pembungaan. Selain itu, pemangkasan dilakukan terhadap batang yang terlihat berpenyakit.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap tanaman yang telah tua. Pada tabulampot yang sudah tua biasanya dilakukan penggantian media tanam dan pot (repotting). Pada fase ini, beberapa cabang perlu dipangkas. Bahkan pada kasus-kasus tertentu hanya menyisakan batang primer saja.
3. Pemupukan
Media tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas. Karena itu pemupukan menjadi hal yang sangat vital. Pemupukan pertama, satu bulan setelah tanam. Selanjutnya setiap 3-4 bulan sekali. Pupuk sebaiknya pupuk organik. Jenisnya bisa kompos, pupuk kandang atau pupuk organik cair.
Meski kandungan haranya tidak seakurat pupuk kimia, pupuk organik memiliki unsur hara yang lebih lengkap. Penambahan bahan-bahan organik akan merangsang aktivitas biologi dalam media tanam. Pupuk kimia diperlukan saat-saat tertentu saja. Misalnya, saat pembungaan dan pembuahan di mana tanaman memerlukan unsur-unsur hara makro seperti P dan K dalam jumlah banyak. Beberapa unsur mikro seperti Ca, Mn, Fe, dan lain sebagainya. Dalam pupuk kimia unsur-unsur tersebut bisa dipastikan takarannya.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit pada tabulampot sebaiknya dilakukan sejak dini, yakni sat memilih bibit. Bibit unggul biasanya memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit tertentu. Belilah bibit dari sumber yang terpercaya dan memiliki sertifikat bibit. Pencegahan serangan hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan media tanam dan kebun.
Gulma dan semak belukar di sekitar kebun bisa menjadi sumber hama dan penyakit. Jika tabulampot sudah terserang hama atau penyakit, langkah pertama bisa diberantas secara manual. Misalnya dengan memungut ulat yang menyerang atau memangkas dahan yang terkena penyakit.
Saat tabulampot berbuah, lindungi buah dengan plastik atau jaring pelindung. Bisa dengan memasang perangkap hama, seperti penggunaan hormon feromon untuk memerangkap lalat buah.
Penyemprotan tabulampot dengan pestisida menjadi dilema, karena bisa berbahaya dan mencemari lingkungan sekitar. Karena itu, lebih baik gunakan pestisida organik. Jika sangat terpaksa, penyemprotan dengan pestisida kimia bisa dilakukan, tapi dengan hati-hati. Baca aturan dan dosis pakainya secara seksama. Penyemprotan hendaknya dilakukan secara terbatas.
5. Pergantian Media dan Pot
Tabulampot yang telah mencapai ukuran tertentu perlu dipindahkan. Ruang tabulampot harus cukup menopang ruang gerak tanaman. Pemindahan dilakukan sekaligus dengan pergantian media tanam. Pergantian media tanam dalam tabulampot tidak hanya berfungsi memindahkan tanaman pada pot yang lebih besar.
Perlu juga dilakukan pemangkasan peremajaan. Misalnya, pemangkasan akar tanaman. Akar tanaman yang terus tumbuh akan membuat media tanam menjadi padat. Akar yang panjangnya lebih dari 25 cm harus dipangkas. Kepadatan akar juga harus dikurangi. Bersamaan dengan pemangkasan akar, daun dan batang juga dipangkas untuk mengurangi penguapan. Chitra P/Yul/Sumber Alam Tani
Sumber : (http://tabloidsinartani.com/read-detail/read/trik-merawat-tabulampot/)