Lalat buah menjadi salah satu hama yang merusak aneka buah termasuk sayuran yang berbentuk buah, seperti cabai. Larva lalat buah berkembang di dalam buah cabai, sehingga menyebabkan buah menjadi rusak. Kerusakan yang diakibatkan hama ini akan menyebabkan gugurnya buah sebelum mencapai kematangan yang diinginkan, sehingga produksi baik kualitas maupun kuantitasnya menurun.
Cara pengendalian hama lalat buah yang ramah lingkungan tidak dapat ditawar lagi. Produk buah yang tercemar oleh bahan kimia akan sangat berbahaya bagi konsumen. Oleh karena itu teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan sangat diharapkan. Untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan insektisida sintetik, diperlukan alternatif pengendalian hama yang efektif, efisien, dan mudah diterapkan oleh petani.
Diantara teknologi pengendalian hama lalat buah yang ramah lingkungan ialah pengendalian secara kultur teknis, fisik/mekanik dan biologi. Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan cara sanitasi lahan. Sanitasi dilakukan dengan cara mengumpulkan buah yang jatuh atau busuk kemudian dimusnahkan dan dibakar atau dibenamkan di dalam tanah. Pengendalian kultur teknis lainnya yaitu menggunakan perangkap lem kuning, pengasapan dan pemasangan mulsa plastik.
Pengendalian secara fisik/mekanis yaitu menggunakan perangkap atraktan metyl eugenol/cue lure yang digantung di dalam perangkap yang terbuat dari bekas air mineral untuk menangkap lalat jantan. Pengendalian secara biologi dapat dilakukan dengan cara menghasilkan lalat buah jantan mandul dan dengan memanfaatkan musuh alami.
Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan cara pengabutan/pengasapan dan pencampuran insektisida dengan zat penarik. Pengendalian secara kimiawi hendaknya menjadi alternatif terakhir.
Informasi lebih lanjut : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura