Limbah buah dan sayur sering kali dianggap sebagai sampah yang tidak berguna. Limbah buah dan sayur tergolong kedalam limbah organik yang mengandung Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Vitamin, Kalsium (Ca), Zat Besi (Fe), Natrium (Na), Magnesium (Mg) dan sebagainya. Kandungan tersebut merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Pengolahan limbah buah dan sayur akan menjadikan sesuatu yang dianggap sampah menjadi sesuatu yang memiliki nilai manfaat tinggi.
Manfaat Pengolahan Limbah Buah dan Sayur Menjadi Pupuk Organik
-
Mengurangi volume sampah: Salah satu penyumbang terbesar sampah organik adalah limbah buah dan sayur. Pengolahan limbah menjadi pupuk alan mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
-
Meningkatkan kesuburan tanah: Unsur hara yang terdapat pada pupuk organik dari limbah buah dan sayur berguna bagi pertumbuhan tanaman maupun kesuburan tanah. Penggunaan pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas menahan air, dan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
-
Mengurangi penggunaan pupuk kimia: Penggunaan pupuk kimia dapat mencemari lingkungan dan merusak kesuburan tanah dalam jangka panjang. Dengan menggunakan pupuk organik dari limbah buah dan sayur, penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi.
-
Mendukung pertanian berkelanjutan: Pengolahan limbah buah dan sayur menjadi pupuk organik adalah bagian dari pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang ramah lingkungan, ekonomis, dan berkelanjutan.
Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Buah dan Sayur
-
Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, antara lain yaitu limbah buah dan sayur, EM4 (Effective Mikroorganisme), dan gula merah.
-
Cacah limbah buah dan sayur menjadi potongan kecil agar mudah terurai, kemudian masukkan ke dalam komposter.
-
Tambahkan larutan EM4 dan gula merah untuk mempercepat fermentasi, aduk sampai rata kemudian tutup rapat komposter.
-
Lakukan penyemprotan setiap kali memasukkan sampah dan tutup rapat kembali komposter.
-
Diamkan selama 2-4 minggu hingga berubah menjadi pupuk yang berwarna coklat kehitaman dan berbau tanah.
Dari proses tersebut nantinya akan menghasilkan dua produk yaitu pupuk organik cair (POC) dan pupuk padat (kompos). Pupuk organik cair didapatkan dari menyaring air hasil fermentasi limbah, sedangkan sisa ampas dari saringan dapat dijadikan sebagai pupuk organik padat. Pupuk cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanam dengan menyiramkan di tanah sekitar tanaman. Sedangkan, kompos dapat digunakan setelah dikeringkan atau dianginkan.
Mengolah limbah buah dan sayur menjadi pupuk organik adalah solusi yang cerdas dalam menciptakan pertanian ramah lingkungan. Selain mengurangi tumpukan sampah, cara ini juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Prosesnya pun sederhana dan mudah dilakukan di rumah.
Sumber :
https://masoemuniversity.ac.id/berita/mari-mengolah-limbah-organik-dari-buah-dan-sayur-menjadi-pupuk-kompos.php
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/jpu/article/view/5825/3820