Panen menjadi suatu yang mengasyikkan. Begitu juga ketika kita bisa panen buah di teras rumah. Dengan teknik tabulampot (menanam buah dalam pot), hal itu menjadi suatu yang sangat mungkin.
Terbatasnya lahan menjadi kendala bagi masyarakat untuk bisa bercocok tanam, terutama bagi yang tinggal di perkotaan. Apalagi jika tanaman tersebut menjulang tinggi dan perakarannya dalam. Tapi kini ada trik mudah mengatasi persoalan tersebut yakni dengan menanam buah dalam pot alias tabulampot.
Perkembangan tabulampot dari tahun ke tahun kian pesat, baik teknologi budidaya maupun jenis tanaman buah. Penyedia bibit tanaman pun makin banyak. Kini hampir semua jenis tanaman buah bisa ditanam dalam tabulampot. Tapi tidak semua tabulampot bisa menghasilkan buah. Meski bisa tumbuh subur, jenis-jenis tanaman tertentu kadang sulit berbuah.
Beberapa tanaman yang mudah berbuah di antaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air. Tanaman yang sulit, meski kadang bisa berbuah antara lain, rambutan, lengkeng, manggis, duku dan jambu bol. Sedangkan tanaman alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam lingkungan tabulampot.
Bibit Tabulampot
Bibit tanaman merupakan hal yang sangat menentukan tingkat keberhasilan tabulampot. Terdapat dua jenis bibit tanaman, yaitu bibit hasil perbanyakan generatif (dari biji) dan bibit hasil perbanyakan vegetatif (cangkok, okulasi dan penyambungan).
Untuk budidaya tabulampot sebaiknya gunakan bibit hasil perbanyakan vegetatif. Kelebihannya, tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Bibit perbanyakan vegetatif juga lebih cepat berbuah. Sedangkan kekurangan bibit jenis ini, akarnya kurang kuat, sehingga tanaman mudah roboh atau mengalami kekeringan.
Karena keberhasilan tabulampot sangat ditentukan bibit tanaman, sebaiknya pilih bibit yang diketahui benar sifat-sifatnya. Bebas dari hama dan penyakit tanaman. Untuk memastikan biasanya bibit tersebut telah memiliki sertifikat dari komunitas atau lembaga terpercaya.
Media Tanam
Untuk menanam tabulampot, medianya bermacam-macam. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan menopang postur tanaman. Media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi tanaman.
Media tanam yang sering digunakan antara lain campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan komposisi 1:1:1. Bisa juga campuran tanah, pupuk kambing dan sekam padi dengan komposisi 1:1:1. Untuk menekan biaya, gunakan bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan sekitar.
Tanah dan material organik di daerah tropis biasanya memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi. Jika bahan-bahan media tanam tersebut terlalu asam campurkan kapur pertanian atau dolomit ke dalamnya.
Setelah menyiapkan media tanam, selanjutnya siapkan pot sebagai wadah. Jenis pot bisa terbuat dari tanah liat, logam (drum), plastik, semen atau kayu. Pot dari berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot. Sebab, memiliki pori-pori, sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil.
Namun kelemahannya bahan-bahan tersebut tidak tahan lama. Wadah tabulampot yang baik harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan dasar pot dengan tanah. Hal ini penting untuk aliran drainase dan memudahkan pengawasan agar akar tanaman tidak menembus tanah.
Penanaman Bibit
Untuk menaman bibit dalam pot ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, siapkan bahan-bahan media tanam. Kemudian ayak dan buang kerikil-kerikil yang ada di dalamnya. Campurkan bahan-bahan itu hingga merata.
Kedua, siapkan pot dengan ukuran yang sesuai dengan tanaman. Sebaiknya dimulai dari ukuran pot yang kecil. Jika tanaman makin besar pot bisa diganti, sekaligus sebagai penanda untuk meremajakan media tanam.
Ketiga, letakkan pecahan genteng pada dasar pot, satu lapis saja. Kemudian letakkan juga satu lapis ijuk atau sabut kelapa. Lalu isi dengan media tanam yang sudah disiapkan hingga setengah tinggi pot.
Keempat, untuk mengurangi penguapan, pangkas sebagian daun atau batang bibit tanaman. Kemudian buka polybag bibit tanaman, letakkan tepat di tengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam hingga pangkal batang.
Kelima, padatkan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang. Siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban. Keenam, simpan tabulampot di tempat yang agak teduh untuk beradaptasi. Siram setiap pagi atau sore hari. Setelah satu minggu, letakkan tabulampot di tempat terbuka.
Sumber: ( http://tabloidsinartani.com/read-detail/read/panen-buah-di-teras-rumah/ )