CARA BUDIDAYA KELINCI
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae. Kelinci berkembangbiak dengan cara beranak yang disebut vivipar. Secara umum kelinci dibagi menjadi beberapa jenis seperti kelinci liar (Lepus Curpaeums), kelinci peliharaan (Oryctolagus Cuniculus) ada juga kelinci yang berdasarkan ras yang terdiri dari : Himalayan, English spot, Lyon, Angora, American chinchilla, Dutch, Kelinci Jawa dan Kelinci Sumatera. Kelinci banyak keunggulan dibandingkan hewan yang lain terutama kelinci pedaging. Salah satunya tingkat reproduksi kelinci yang cepat bahkan sekali melahirkan bisa mencapai 8 sampai 12 anak.
Berikut langkah-langkah dalam beternak kelinci bagi pemula :
1. Kandang Kelinci
Luasan lahan dengan jumlah kelinci perlu dipertimbangkan untuk ketersediaan kandang yang ideal sehingga proses perkembangbiakan juga akan berlangsung maksimal.
- Jarak Kandang. Jika beternak kelinci dipekarangan rumah harus memperhatikan faktor kesehatan. Jangan terlalu dekat dengan dapur maupun ruang makan. Faktor cahaya matahari juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelinci.
- Besar Kandang. Besarnya kandang sangat berpengaruh bagi perkembangan kelinci. Besarnya kandang disesuaikan dengan banyaknya kelinci dan luasnya lahan. Biasanya satu kandang kelinci memiliki lebar tiga kali ukuran kelinci.
- Jenis Kandang. Ada dua jenis kandang kelinci yaitu sistem terbuka dan tertutup. Biasanya kandang kelinci terbuat dari kayu, bambu ataupun berbahan dasar alumunium dan kawat. Jenis kandang harus mempertimbangkan banyaknya kelinci.
2. Pemilihan Bibit Kelinci
Secara umum terdapat dua jenis kelinci yaitu pedaging dan hias. Jika tujuan pemeliharaan kelinci hias maka harus memilih jenis kelinci berbulu panjang. Sebaliknya, jika tujuan pemeliharaan kelinci pedaging maka harus memilih kelinci berbulu pendek. Berikut beberapa kriteria kelinci yang layak digunakan sebagai bibit : aktif, tidak nervous, bermata bersih, tidak sakit, terawat, tidak cacat, bulu tidak kusam dan fertilitas tinggi.
3. Cara membedakan jantan dan betina
Ciri-ciri kelinci jantan :
- Kepala kelinci jantan lebih mirip balok atau kotak,
- Ukuran badan lebih kecil dibanding ukuran badan kelinci betina,
- Berat badan lebih ringan dibanding berat badan kelinci betina,
- Lebih ramah dan bersahabat,
- Memiliki tonjolan penis diatas anus,
- Saat cuaca panas, biasanya kelinci pejantan akan menunjukan testikel pada saat tidur atau duduk,
- Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
Ciri-ciri kelinci betina :
- Kepala kelinci betina lebih mirip bola,
- Ukuran badan lebih besar dibanding ukuran badan kelinci jantan,
- Berat badan lebih berat dibanding berat badan kelinci betina,
- Lebih temperamental dibandingkan kelinci jantan,
- Memiliki gundukan bercelah diatas anus.
4. Cara Mengawinkan
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum proses kawin dilakukan antara lain :
- Usia. Usia ideal kelinci untuk dikawinkan adalah 8 bulan. Jangan mengawinkan kelinci yang belum cukup usia karena akan mengakibatkan gangguan kesehatan maupun pertumbuhan. Salah satu resiko yang akan terjadi adalah gagal bunting.
- Tingkah laku. Ciri-ciri kelinci yang sudah siap kawin yaitu lebih gelisah dari pada biasanya dan sering mendekati kelinci yang berbeda jenis kelamin, sering menggosok-gosokkan dagu dan bagian vulvanya akan berubah warna menjadi merah jambu.
Berikut tahapan yang bisa anda lakukan dalam mengawinkan kelinci :
- Masukan kelinci betina kedalam kandang kelinci jantan. Jangan sampai terbalik. Ini sangat penting agar kelinci jantan memiliki rasa percaya diri yang lebih besar dibandingkan yang dimiliki kelinci betina karena mendominasi kandang,
- Biarkan beberapa saat,
- Jika kelinci jantan sudah menaiki kelinci betina, proses kawin, selama lebih dari 5 menit, angkat kelinci jantan dari kelinci betina dan keluarkan kelinci betina dari kandang,
- Biarkan kelinci betina beristirahat sekitar 15 menit sebelum dimasukan kedalam kandang lagi,
- Jika kelinci betina sudah dimasukan lagi kedalam kandang pejantan, perhatikan tingkah laku kelinci betina. Jika kelinci betina menghindar itu tandanya kelinci betina sudah tidak ingin dikawinkan lagi yang menandakan proses kawin sudah selesai,
- Pindahkan lagi kelinci betina kedalam kandangnya.
5. Kelinci Hamil
Beberapa sifat yang bisa anda jadikan acuan seekor kelinci betina hamil atau tidak adalah :
- Satu minggu setelah masuk fase kehamilan biasanya kelinci betina mengalami peningkatan porsi makan dan akan terus bertambah seiring waktu,
- Kelinci betina akan semakin agresif,
- Perut akan semakin membesar. Jika tidak bisa terlihat secara fisik, anda bisa meraba perut dari kelinci betina tersebut. Jika memiliki jendolan, itu menandakan kelinci sedang hamil,
- Saat memasuki 2-3 hari sebelum hari kelahiran, kelinci betina biasanya akan membuat sarang untuk anak-anaknya nanti dengan cara mengumpulkan benda-benda menjadi satu.
6. Kelahiran Anak Kelinci
Beberapa hal yang harus dilakukan ketika kelinci melahirkan :
- Siapkan tempat yang nyaman untuk anak kelinci yang baru lahir agar terhindar dari dingin, panas, dan juga angin,
- Jangan biarkan induk kelinci yang baru saja melahirkan kekurangan konsumsi. Karena jika sampai induk kelinci kekurangan konsumsi, besar kemungkinan dia akan memakan anak-anaknya sendiri yang baru lahir,
- Jika induk kelinci melahirkan anak kelinci yang banyak, besar kemungkinan terdapat anak kelinci yang tidak akan kedapatan susu. Untuk menyiasatinya, anda bisa menitipkan anak kelinci yang tidak dapat susu kepada kelinci betina lainnya agar mendapatkan susu.
Tips Beternak Kelinci Yang Harus Diperhatikan ;
- Makanan. Secara umum, kelinci dapat diberikan makan sayuran atau pelet tergantung daripada tujuan pemeliharaan. Jika beternak kelinci hias dengan diberi makan pelet kebutuhan gizinya lebih seimbang dan terjamin namun harganya relatif lebih mahal dibandingkan harga sayuran. Dengan harga jual kelinci hias yang tinggi tentu akan menutup biaya pelet tersebut. Berbeda jika memelihara kelinci pedaging dalam jumlah banyak dapat menggunakan sayur sebagai makanan utama karena harga lebih murah dibandingkan harga pelet. Buah-buah juga dapat dijadikan makanan sampingan bagi kelinci tersebut. Berikut sayuran dan buah untuk kelinci : Rumput, Seledri, Daun paprika, Daun libak, Wortel dan daunnya, selada air, brokoli, daun papaya, ubi jalar, nanas, papaya, apel tanpa biji, anggur tanpa biji, pear, dan pisang.
- Kebersihan Kandang. Kebersihan kandang sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh kelinci agar tidak mudah terserang penyakit. Kelinci yang sakit dapat berakibat tidak produktif lagi dan dapat menularkan penyakit kepada manusia.
- Bising. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap kelinci. Lingkungan yang bising akan menjadikan anak kelinci yang baru lahir menjadi ketakutan dan stres. Kelinci dewasa juga rentan stres akibat bising.
Itulah beberapa tips budidaya kelinci bagi pemula. Untuk menghasilkan kelinci dengan performa yang maksimal diperlukan faktor yang sangat mendukung antara lain genetik dan lingkungan. Semoga bermanfaat.
Sumber :
https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-kelinci