Memetik buah anggur yang ranum di halaman rumah bukan sekadar impian. Apalagi di Indonesia anggur dapat berbuah pertama kali pada umur setahun. Di negara subtropis seperti Perancis dan Italia, anggur memerlukan waktu dua tahun untuk berbuah perdana. Pasalnya di negara subtropis pertumbuhan tanaman terhenti atau dormansi saat musim dingin. Potensi budidaya anggur di iklim tropis sudah dibuktikan oleh negara India. Mereka meraih peringkat ke-9 sebagai negara pengasil anggur terbesar di dunia. Dengan begitu budidaya anggur juga berpeluang dilakukan di Indonesia.
Rencanakan pembuahan
Sinar matahari bersinar sepanjang tahun membuat tanaman anggur terus tumbuh tanpa masa dormansi seperti di negara subtropis. Di negara subtropis pertumbuhan tanaman terhenti atau dormansi saat musim dingin. Sementara itu di negara tropis, hujan yang tanpa diprediksi menghasilkan buah berkualitas jelek, seperti pecah dan terserangan cendawan. Di beberapa lokasi yang memiliki bulan hujan sedikit, yaitu minimal 3—4 bulan kering berturut-turut maka tanaman berpotensi 2 kali berbuah dalam setahun.
Masa pematangan buah anggur rata-rata adalah 120 hari setelah pemangkasan (HSP). Persiapan pembuahan 6 pekan sebelum memasuki bulan kering pertama. Teknik yang sering digunakan pehobi untuk pembuahan anggur di Indonesia adalah stres air, pupuk, pemberian air, dan pemangkasan (SPAP). Dengan teknik itu nutrisi menumpuk pada batang dan mata tunas (bud) untuk menjadi buah di pertumbuhan setelahnya. Namun SPAP tidak dapat menggantikan keseluruhan proses dormansi alami yang terjadi di habitat aslinya.
Percabangan potensial yang akan menghasilkan buah adalah percabangan berumur 3–6 bulan dengan ukuran minimal sebesar pencil, berkayu, dan pertumbuhan baik. Untuk mendapatkan cabang potensial itu pehobi perlu memangkas pada awal bulan kering. Sebelum itu perlu penggemburan media dan penambahan pupuk, yakni dua bulan sebelum pemangkasan.
Berikan 20 kg pupuk kandang per tanaman. Selain itu berikan pupuk dengan kandungan fosfat dan kalium yang tinggi seperti MKP atau campuran antara pupuk K dan P. Sepekan kemudian berikan 100 gram KNO3 putih. Ulangi pemberiannya setiap 10 hari sekali sampai masa stres air. Taburkan pupuk dengan jarak 30—60 cm dari pangkal batang utama.
Stres air
Selain pupuk kimia, pupuk organik buatan sendiri juga bisa menjadi pilihan. Contohnya campuran 100 g susu bubuk, 100 ml madu murni, 1 kuning telur, dan 1 liter air kelapa. Lalu campurkan 20 ml campuran pupuk organik ke 1 liter air. Semprotkan pupuk langsung ke daun dua pekan sekali saat persiapan pembuahan. Setelah itu lakukan stres air dengan cara tidak menyiram tanaman anggur selama 3—4 pekan.
Dampak stres air daun mengering dan tunas apikal berhenti tumbuh. Jika dalam masa stres air terjadi hujan lebat maka ulangi perlakuan dari awal. Dalam perlakuan stres air semprotkan juga pupuk kaya unsur fosfor dan kalium ke permukaan daun. Interval penyemprotam 2 pekan sekali selama perlakuan stres air. Setelah stres air selesai, berikan kembali 10 kg pupuk kandang, 2 kg dolomit, dan 100 gram pupuk KNO3 putih per tanaman.
Penyiraman
Selain itu lakukan juga penyiraman sampai tanah jenuh air. Jika menggunakan selang, maka siram selama 15–30 menit per tanaman. Penyiraman 3 kali sehari selama 5–7 hari. Untuk mengetahui batang siap pangkas, maka potong salah satu ujung ranting. Jika terdapat tetesan air maka batang siap pangkas. Pangkas ranting dengan menyisakan sekitar 2—3 mata tunas yang nantinya menjadi tempat munculnya percabangan baru dan menjadi bunga.
Untuk mempercepat pecah mata tunas oleskan dormex atau hormon untuk memecahkan masa dormansi mata tunas. Berikan pupuk KNO3 pada hari ke-0 (hari saat pemangkasan), hari ke-50, dan hari ke-75 setelah pemangkasan. Lakukan penyiraman sekali setiap hari pada masa pertumbuhan tunas baru. Setelah tunas tumbuh (bud break) maka lakukan penyemprotan fungisida dosis rendah.
Cara Menghasilkan Buah yang Besar
Untuk menghasilkan buah yang besar dan sempurna maka dibutuhkan perlakuan penjarangan buah. Lakukan penjarangan saat terbentuknya bunga sampai beberapa hari sebelum panen. Buang 25% bagian bawah bunga anggur saat sedang mekar sempurna dan lakukan kembali penjarangan setelah buah sebesar kacang kedelai. Buang 25% buah yang memiliki ukuran tidak seragam.
Semprot buah dengan larutan GA-3 (giberelin) 25 ppm untuk menghasilkan tandan buah panjang, bulir buah besar, dan lonjong. Pemberian pupuk dengan kandungan nitrogen rendah dilakukan untuk memacu pertumbuhan daun yang berpengaruh terhadap pembesaran buah. Hentikan pemberian pupuk nitrogen itu saat mulai terjadi proses pematangan buah. Penyiraman sekali setiap hari hingga 110 hari setelah pemangkasan, dan hentikan kurang lebih 10 hari sebelum panen.
Sumber: www.trubus-online.co.id