PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN JAGUNG
Kegiatan pengendalian hama pada tanaman jagung dilakukan agar tanaman jagung tidak mengalami gangguan kesehatan, yang akhirnya mengganggu hasil produksinya. Hama adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya, terutama aktivitas untuk memperoleh makanan. Hama tanaman memiliki kemampuan merusak yang sangat tinggi, akibatnya tanaman dapat rusak atau bahkan tidak dapat menghasilkan sama sekali atau gagal panen.
Hama utama yang menyerang tanaman jagung adalah lalat bibit, ulat tanah, lundi (uret), penggerek batang, ulat grayak, wereng jagung, penggerek tongkol, kepik hijau, kutu daun dan lain-lain. Pengendalian hama yang menyerang jagung disesuaikan dengan fase pertumbuhannya. Berikut beberapa jenis hama dan cara pengendaliannya :
- Ulat Daun (prodenia litura)
Ulat spodoptera sering menyerang pucuk daun dengan cara memotong. Ulat jenis ini digolongkan ke dalam Ordo : Lepidoptera ; Familia: Noctuidae; Genus Spodoptera/Prodenia. Nama lain dan ulat ini ialah Prodenia litura Fabncius. Gejala tanaman jagung yang diserang hama ulat daun adalah umur tanaman yang diserang ulat daun sekitar satu bulan serta daun tanaman bila sudah besar menjadi rusak.
Musuh alami yang dapat membantu menekan perkembangan telur dan ulat seperti Telenomus sp, Tetrastichus schoeno bel. Bracon sp. Brachymeria sp. Dapat juga dengan cara mengambil serta mengumpulkan ulat dan telur, kemudian dimusnahkan. Pencegahan dengan penyemprotan insektisida folidol, basudin, diazinon dan agrocide dengan ukuran 1,5 cc dalam tiap 1 liter air. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperhatikan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang.
- Lalat Bibit
Lalat bibit dengan ciri-ciri, warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan. Gejala yang dialami tanaman jagung adalah ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung mati.
Untuk mengatasi kerusakan tanaman pada lahan yang sering terserang lalat bibit, usaha pencegahan perlu dilakukan sebagai tindakan preventif. Apabila pada pengamatan dijumpai lalat bibit dan ada serangan maka tindakan pengendalian hendaknya dilakukan dengan baik. Untuk pengendaliannya menggunakan varietas tahan dan seeds treatment melalui tanah pada waktu tanam atau diberikan pada kuncup daun pada umur tanaman satu minggu dengan dosis 0.24 kg b.a/ha.
- Ulat Agrotis
Ngengat agrotis ipsilon meletakkan telur satu per satu dalam barisan atau diletakkan rapat pada salah satu permukaan daun pada bagian tanaman dekat dengan permukaan tanah. Gejala yang dialami pada bagian batang yang masih muda yaitu putus akhirnya tanaman jagung mati.
Pengendalian ulat ini dengan insektisida Dursban 20 EC, dengan dosis 2 ml tiap 1 liter air. Tiap hektar dapat digunakan 500 liter larutan.
- Belalang
Baik nimfa maupun dewasa memakan daun dan dalam hal tertentu dapat menyebabkan gandulnya daun. Belalang bila bermigrasi dalam jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan kerusakan yang berarti. Daur hidup belalang dari telur diletakkan pada lubang tanah yang dalamnya kira-kira 6 cm dari permukaan tanah. Lama penetasan 12–25 hari. Untuk pengendalian bila populasi tinggi dapat dilakukan dengan jaring/net serangga. (Ir. Amirudin Aidin Beng, MM) dari berbagai sumber.