Budidaya untuk produksi benih okra hampir sama seperti budidaya konsumsi, kecuali ada perlakuan isolasi jarak dan seleksi (roguing) untuk menjaga kemurnian genetik benih yang dihasilkan. Tanaman okra termasuk tanaman yang menyerbuk sendiri, namun dapat juga terjadi penyerbukan silang lewat perantara serangga sekitar 4-19%. Isolasi jarak yang digunakan sekitar 500 m. Seleksi tanaman dilakukan pada fase pertumbuhan vegetatif, fase berbunga dan fase berbuah, meliputi : keseragaman pertumbuhan, bentuk daun, warna bunga, bentuk buah dan lain-lain.
Waktu pemanenan untuk benih
Waktu panen benih okra sekitar 100-105 hari setelah semai, ditandai dengan polong yang telah berwarna coklat dan kering, terkadang bahkan polong telah retak, dan biji telah berwarna coklat. Saat musim hujan sebaiknya jangan menunda waktu panen biji karena dikhawatirkan biji dapat berkecambah dalam polong. Polong dipanen dengan cara dipotong, untuk selanjutnya polong dikeringkan.
Pengeringan polong
Polong okra dikeringkan di bawah sinar matahari selama ± 3 hari sambil dibalik supaya pengeringan berlangsung secara merata. Setelah polong dirasa cukup kering, dan kadar air biji mencapai sekitar 5,0 – 8,0%, maka dapat dilakukan prosesing benih.
Prosesing benih
Prosesing benih dilakukan dengan cara membuka polong yang telah kering dan mengeluarkan biji yang ada didalamnya. Setelah biji dibersihkan dari kotoran benih, segera dilakukan pengemasan benih. Hasil produksi benih biji okra rata-rata 30 g per tanaman.
Pengemasan benih
Benih atau biji okra dapat dikemas dalam kemasan kertas, namun akan lebih baik lagi jika menggunakan kemasan alumunium foil, karena sifatnya yang kedap udara. Jika memungkinkan udara yang ada dalam kemasan alumunium foil juga dikeluarkan dengan menggunakan alat penghisap (vacuum), sehingga kadar air benih awal dapat dipertahankan.
Penyimpanan benih
Benih yang dikemas dalam kemasan kertas harus disimpan dalam stoples kaca yang telah diberi bahan desikan, seperti : silica gel; arang; abu gosok, sehingga udara didalam stoples diharapkan tetap kering, dan dapat mempertahankan kadar air benih awal. Untuk benih yang dikemas dalam kemasan alumunium foil sebaiknya juga disimpan dalam wadah stoples yang tertutup. Selanjutnya stoples disimpan di tempat yang kering dan sejuk. Jika memungkinkan dapat disimpan dalam gudang benih yang suhu dan kelembabannya dapat diatur (t = 18oC; RH = 30%).
Sumber:
http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id