JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

ARTIKEL LAINNYA
PENGOLAHAN LIMBAH BUAH DAN SAYUR MENJADI PUPUK ORGANIK: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK PERTANIAN MENGENAL LEBIH DEKAT BUDIDAYA TANAMAN ROSELLA : MANFAAT, CARA MENANAM, DAN TIPS BUDIDAYA PISANG STRATEGI KENDALIKAN HAMA PADI BUDIDAYA TOMAT PENGELOLAAN AIR DALAM BUDIDAYA JAGUNG BUDIDAYA JAMUR SHIITAKE
Selengkapnya

Loading

SISTIM ORGANIK PRODUKTIVITAS PETANI MENINGKAT

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 30 June 2011, Dalam kategori: Artikel

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menjelaskan, upaya-upaya yang dilakukan para petani dengan pengolahan tanah sistim organik membuktikan produktifitas padi dapat meningkat dua kali lipat dibanding produksi nasional per hektarnya. Hal tersebut disampaikan Mentan saat menghadiri acara pesta rakyat Wilujengan Garap Pasiten atau mengolah tanah ramah lingkungan di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Ia mengatakan, produksi pangan secara nasional mencapai 5,1 ton per hektar, sedangkan dengan sistim organik yang dilakukan kelompok tani di Desa Karanglo, Klaten, dapat mencapai sembilan hingga 10 ton per hektar. Kami menyambut baik upaya-upaya yang dilakukan kelompok tani seperti di Desa Karanglo ini. Pertanian ke arah organik ramah lingkungan, katanya. Menurut dia, kondisi lahan sekarang sudah banyak yang rusak karena penggunaan pupuk anorganik dalam waktu lama. Tapi, petani sudah merintis dan caranya harus bertahap atau melalui proses menuju pupuk organik yang dapat memperbaiki lahan pertanian. Kalau pertanian penuh organik, kata Mentan, nanti mendapatkan sertifikasi mengakibatkan harga padi yang menggunakan pupuk organik menjadi tiga kali lipat dibanding anorganik. Jadi apa yang sudah dirintis terus dikembangkan sampai organik penuh dan minta untuk dilakukan sertifikasi. Kalau hal itu berhasil dapat diekspor dan harganya dapat lima kali lipat dibanding padi biasa, katanya. Menurut Mentan, petani sambil memperbaiki kondisi lahan yang sudah semakin kurus. Karena, jika terjadi kekeringan sedikit tanah bisa pecah dan tidak gembur lagi. Oleh karena itu, kata dia, harus ada upaya-upaya perbaikan agar tanah menjadi subur kembali dan pola tanam dengan metode SRI (System of Rice Intensification) yang dapat meningkatkan produktifitas.

Sumber : Sinar Tani

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.049 secs