JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Panen Perdana di Pemalang, Sang Hyang Seri Luncurkan Padi Hibrida Varietas DG 1 SHS

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 13 October 2011, Dalam kategori: Berita
“Budidaya padi hibrida varietas DG 1 SHS di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mampu meningkatkan produksi padi dan menghindari serangan hama wereng yang semakin mengganas dan mengakibatkan gagal panen di wilayah tersebut,” kata Ruhadi, Sekretaris Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemalang Jawa Tengah menambahkan. Dalam rangka mendukung program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) yang dicanangkan oleh pemerintah guna meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan mendukung kesejahteraan petani. PT. SHS mencoba mendukung program tersebut dengan melakukan panen perdana Padi Hibrida Varietas DG 1 SHS di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kelurahan Pelutan, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang beberapa waktu lalu. Dirut PT Sang Hyang Seri (Persero), Eddy Budiono mengatakan PT SHS meluncurkan produk padi Hibrida varietas DG1 SHS ini ke pasaran,” terang Eddy pada Sinar Tani. Dikatakannya padi hibrida varietas DG 1 SHS adalah padi hibrida yang telah dilepas melalui SK Menteri Pertanian No. 3380/kpts/SR.120/9/2009 tanggal 24 September 2009. Padi hibrida DG 1 SHS ini memiliki umur ± 116 hari, jumlah gabah per malai ± 242 butir, rata-rata hasil 8,6 ton/ha GKG, potensi hasil 10,6 ton/ha GKGF, teksturnya sedang. Kelebihan dari varietas ini adalah tahan hawar daun bakteri strain II, agak peka Strain IV dan VIII serta peka penyakit Tungro serta tahan terhadap wereng coklat biotipe 1 dan 2 namun peka biotipe 3. “Varietas ini baik dibudidayakan di lahan sawah irigasi dataran rendah–sedang dengan ketinggian di bawah 700 mdpl. Daerah non endemik hama wereng coklat, penyakit hawar daun bakteri strain IV dan VIII serta tungro,” jelas Eddy.

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.044 secs