Distan-PI. Bencana Erupsi Merapi memang dasyat, mayoritas masyarakat lereng Merapi yang berprofesi sebagai petani dan peternak merugi karena lahan pertanian dan ternak mereka tersapu awan panas, tak terkecuali petani dan peternak di Kabupaten Sleman. Namun, saat ini Merapi telah “bersahabat” kembali dengan tidak mengeluarkan awan panas, itu terbukti dari semakin diturunkannya status merapi dari yang semula awas, siaga hingga waspada oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sejak diturunkannya status Merapi tersebut, warga masyarakat yang mengungsi mulai menata kembali lingkungan di tempat tinggalnya. Masyarakat yang penasaran dengan kondisi lereng Merapi pasca erupsi, berduyun-duyun datang untuk melihat lingkungan yang rusak akibat tersapu awan panas.
Banyaknya masyarakat atau wisatawan tersebut merupakan salah satu peluang bagi petani untuk bangkit menata usahataninya, sehingga hasil dari usaha taninya dapat dijajakan kepada wisatawan yang datang. Berkaitan dengan hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Nanang Suwandi, MMA pada Kamis (6/1) meninjau pembersihan lahan sayur di Kecamatan Pakem. Kegiatan pembersihan lahan yang dilakukan di Dusun Sambi, Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem ini menunjukkan aktivitas pertanian telah bangkit setelah kurang lebih selama satu bulan terhenti akibat erupsi Merapi. Dalam kesempatan tersebut Ir. Nanang Suwandi, MMA mengatakan “banyak peluang yang dapat kita jadikan semangat untuk menata kembali lahan pertanian kita, salah satunya adalah wisatawan yang berkunjung ke lereng Merapi, kita dapat menjual hasil pertanian kita kepada wisatawan”.
Kegiatan pembersihan lahan pertanian ini juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sleman Ir. S. Riyadi Martoyo beserta jajarannya. Pembersihan lahan sayur di Kecamatan Pakem ini melibatkan 32 kelompok tani. Kegiatan serupa juga dilakukan di Kecamatan Cangkringan dengan melibatkan 16 kelompok tani. Selain pembersihan lahan, diserahkan alat pertanian yang lansung diserahkan oleh Ir. Nanang Suwandi, MMA dan Ir. S. Riyadi Martoyo kepada perwakilan anggota kelompok tani. (admin)