Distan-PI. Lahar dingin yang membawa berbagai material vulkanik berupa batu-batu dan pasir saat ini semakin banyak mengalir di sungai-sungai yang berhulu langsung ke Merapi. Lahar dingin tersebut terbawa aliran air hujan dan saat ini telah merendam rumah-rumah dan areal pertanian yang berada di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. Material vulkanik diperkirakan masih 90 % berada di lereng Merapi, dan bila hujan terus turun maka bisa dipastikan banjir lahar dingin yang mengandung material vulkanik akan semakin mengancam. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan akan masih berlangsung hingga Bulan Maret tahun 2011 ini.
Sungai yang menjadi jalur aliran material vulkanik diantaranya Sungai Progo yang mengalir melewati Kabupaten Kulon Progo. Lahan pertanian di Kabupaten Kulon Progo sangat mengandalkan air yang berasal dari Sungai Progo. Akibat lahar dingin yang membawa material vulkanik, pasokan air ke lahan pertanian menjadi terganggu. Hal tersebut diakibatkan saluran sekunder dan tersier tertutupi pasir dan batu dari lahar dingin.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Nanang Suwandi, MMA beserta jajarannya, pada Senin (17/1) meninjau lahan pertanian yang berada di sepanjang Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Kondisi lahan pertanian nampak memprihatinkan, bahkan sudah tidak tampak bahwa sebelumnya merupakan lahan pertanian. Berdasarkan data yang diperoleh, areal pertanian yang terendam material vulkanik seluas 70 Ha lebih. Masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani belum memiliki aktivitas lain, dikarenakan lahan pertaniannya tidak bisa digunakan lagi untuk bercocok tanam.
Ir. Nanang Suwandi, MMA juga meninjau saluran sekunder dan tersier. Nampak saluran tertutupi material vulkanik berupa batu dan pasir. Produktivitas pertanian pada sub round I dipastikan akan mengalami penurunan akibat lahar dingin. (Admin)