
PI-Distan. Pembangunan pertanian dalam lima tahun kedepan menghadapi tantangan yang tidak mudah terutama bagaimana mempertahankan swasembada pangan khususnya beras dalam situasi iklim yang tidak menentu dan tekanan sektor diluar pertanian yang mempengaruhi produksi pertanian. Target produksi padi 70 juta ton GKG pada 2011 dan mempertahankan swasebada jagung serta mencapai swasembada kedele 2010 merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
Guna menghadapi semua tantangan dan permasalahan tersebut perlu didukung dengan perencanaan dan perumusan kebijakan serta monitoring pelaksanaan pembangunan yang baik, dan ini memerlukan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Belum optimalnya pengelolaan data dan statistik pertanian diduga merupakan salah satu penyebab terjadinya mis alokasi sumberdaya maupun anggaran pembangunan pertanian di Indonesia. Tidak tepatnya pengalokasian anggaran dalam pembangunan pertanian pada hakekatnya dimulai dari perencanaan yang tidak didasarkan oleh data dan informasi yang sesuai dengan kondisi di lapangan. Oleh karena itu, sudah saatnya kita perlu melakukan revitalisasi atau perbaikan dalam pengelolaan data pertanian secara terpadu baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Ketersediaan data dan statistik pertanian khususnya data luas areal dan produksi di tingkat nasional sangat tergantung pada mekanisme pelaporan data dari daerah yang dilakukan secara berjenjang yaitu dari tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi. Oleh karena itu kebijakan otonomi daerah sangat menentukan dalam pengelolaan data pertanian secara nasional, khususnya dalam pengalokasian SDM sebagai petugas pengelola data serta anggaran dan fasilitas yang diperlukan dalam pengelolaan data pertanian.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan pengolahan dan updating peta lahan baku sawah di Hotel Grand Quality Yogyakarta (11-14/7) yang dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian Ir. Baran Wirawa,, M.Sc.Pada kesempatan tersebut para peserta dilatih bagaimana membaca peta lahan sawah dan citra satelit serta penggunaan Arc GIS dan GPS untuk melakukan updating peta lahan sawah. serta akan dilanjutkan dengan demplot update peta lahan sawah di Kabupaten Gunung Kidul. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini data lahan baku persawahan dapat selalu update.
Sumber : http://distan.pemda-diy.go.id/distan11/index.php?option=com_content&view=article&id=8049:pelatihan-pengolahan-dan-updating-peta-lahan-baku-sawah&catid=39:berita&Itemid=512