JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Bantul Ditarget Hasilkan 201.341 Ton GKG

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 11 June 2012, Dalam kategori: Berita

BANTUL (KRjogja.com) - Kabupaten Bantul ditarget menghasilkan Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 201.341 Ton dalam upaya Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di tahun 2012 ini. Pada tahun 2011 lalu Bantul sudah dapat menghasilkan produksi padi sebesar 197.618 GKG dengan produski 64,47 Kwintak/Hektar.

Mengingat Bantul merupakan salah satu daerah yang dinyatakan lumbung padi, maka peningkatan produksi beras dalam upaya penguatan ketahanan pangan perlu dilakukan. Maka dari itu Pemkab Bantul bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) mengadakan pilot program penguatan ketahanan pangan dengan cara penyewaan sekitar tiga hektar lahan pertanian dengan koordinir Gapoktan Mitra Usaha Tani kawasan Gedongsari RT 04, Wijirejo, Pandak, Bantul untuk diolah Kepala Keluarga (KK) miskin.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Ir Eddy Suharyanta, MMA menuturkan tiap satu hektar lahan dikelola 10 KK miskin. Meski demikian, KK ini tetap akan bekerjasama dengan beberapa warga lain untuk dapat bergotongroyong menghasilkan panen berkualitas di tiap hektarnya.

"Pilot proyek ini dicobakan selama setahun dahulu, kalau progresnya bagus akan dilanjutkan dan lahan diperlebar. Mekanismenya petani yang mengelola sistemnya bagi hasil, 50 persen hasil panen untuk lumbung gudang kelompok dan 50 persen dinikmati petani pengelola," ujar Edy di Bantul, Kamis (7/6).

Ditargetkan sistem ini akan menghasilkan Gabah Kering Panen (GKP) minimal 7,6 ton/hektar tiap sekali panen. Sedangkan direncanakan jenis padi yang akan ditanam yakni IR 64. Tiap hektar lahan, disewa Rp 12 juta.

Bupati Bantul, Hj Sri Surya Widati mengapresiasi program ini mengingat ketahanan pangan merupakan prioritas nasional dalam program pembangunan. Sri Surya Widati menyatakan ketersediaan lahan usaha tani di Bantul seluas 30.234 hektar (59,65 persen) merupakan lahan pertanian yang terdiri dari lahan sawah seluas 15.569 hektar dan lahan bukan sawah seluas 14.665 hektar.

Penggunaan lahan di sektor pertanian meliputi usaha untuk tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan pertanian. Ditambahkannya, meskipun Bantul telah mencapai swasembada beras dengan surplus tahun 2010 sebesar 34.858 ton, namun hendaknya kewaspadaan ditingkatkan lantaran beras merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang selalu tinggi permintaannya. (R-6)

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.070 secs