Meskipun ada kekhawatiran terjadi kegagalan panen, akibat musim tanam maju, namun produksi padi gogo lahan kering di Kabupaten Gunungkidul pada Musim Tanam 2010/2011 mengalami kenaikan 0,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Melihat kondisi phisik dan hasil panen di semua wilayah, apalagi seluruh kelompok tani sudah melaksanakan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadau (SLPTT) produksi padi pada tahun ini naik,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Supriyadi STP didampingi Kepala Bidang Produksi Wibawanti Wulandari SP kepada KRjogja.com Senin (7/3).
Disebutkan pada MT 2009/2010 produksi padi gogo sebanyak 172.669 ton dari luas panen 38.970 hektare. Sementara hasil produksi pada tahun ini (2010/2011) mencapai 173.801,19 ton dengan luas panen 39.217 hektare. Namun dari rata-rata produksi mengalami penurunan. Pada 2009/2010 produktifitas hanya 44,46 kuintal perhektare, sedangkan pada tahun ini turun menjadi menjadi 44,32 kuintal perhektare.
Sementara itu produksi padi sawah pada MT 2010/2011 justru mengalami penurunan sekitar 2,6 persen. Produksi padi sawah pada 2009/2010 sebanyak 87.694 ton dari luas panen 14.133 hektare, sementara pada MT 2010/2011 turun menjadi 85.481 ton dari, luas panen 14.586 hektare. Dari produktifitas juga mengalami penurunan dari 62,05 kuintal/hektare (2009/2010) menurun menjadi 58,60 kuintal /hectare (2010/2011).
Wibawanti berharap dari hasil panen ini parta petani bisa lebih berhemat dalam mengkonsumsi hasil panen padi, agar bisa bertahan sampai musim panen tahun yang akan datang, mengingat lahan kering di Gunungkidul hanya bisa menghasilkan satu kali panen dalam satu tahun.WONOSARI (KRjogja.com)