Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu spesies yang penting dalam penyediaan bahan baku kayu. Selain kualitas kayunya yang bagus dan mempunyai nilai ekonomi tinggi, tanaman ini juga telah dikuasai sifat-sifat silvikulturnya secara umum baik oleh masyarakat dalam bentuk hutan rakyat maupun hutan tanaman dalam skala besar.
Yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari adalah bagaimana agar materi tanaman yang akan dibudidayakan tersebut merupakan tanaman yang secara genetik mempunyai keunggulan. Oleh karena itu upaya pemuliaan jati sangat diperlukan untuk mendapatkan materi tanaman yang secara genetik unggul dan terbukti kesesuaiannya dengan kondisi tapak di berbagai wilayah Indonesia.
Pada saat ini banyak jenis Jati yang dipasarkan di masyarakat dengan dukungan berbagai merk dan kemasan yang menarik seperti jati super, jati emas, jati unggul dan Jati plus Perhutani yang belum diketahui jenis mana yang paling unggul. Untuk menjawab tantangan tersebut ada beberapa langkah yang dilakukan antara lain yaitu mendapatkan materi tanaman unggul secara genetik dan sesuai dengan kondisi tapak masing-masing wilayah pengembangan jati. Disamping itu dalam pengembangan jati juga berusaha mendapatkan teknik-teknik perbanyakan dari jenis jati yang telah dimuliakan serta usaha untuk melakukan konservasi sumberdaya genetik jati. Penelitian lain dari aspek kelembagaan dan pasar jati rakyat serta aspek kualitas kayu jati cepat juga diperlukan dalam pengembangan jati.
Program litbang selama 7 th (2003-2009) ditujukan untuk mendapatkan materi tanaman yang secara genetik unggul dan sesuai dengan kondisi tapak di berbagai wilayah serta dapat mengkonservasi sumberdaya genetik berbagai varitas jati yang ada di Indonesia sebagai langkah pengamanan materi genetik yang ada. Disamping itu usaha pengembangan hutan jati diluar kawasan Perhutani menjadi langkah yang harus dilakukan, mengingat animo masyarakat untuk menanam jati tidak hanya terbatas dipulau jawa, tetapi sampai keluar pulau jawa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan beberapa kegiatan yaitu : (1) Pembangunan uji klon, (2) Pengujian bibit jati yang beredar, (3) Pembangunan dan evaluasi CSO/SSO, (4) Pengujian silvikultur intensif (5) Kajian kelembagaan dan pasar, dan (6) Penelitian kualitas kayu jati tembat tumbuh.
Tahap awal kegiatan yaitu pada tahun 2001 telah dibangun kebun pangkas jati pada 2 lokasi dan perbanyakan vegetatif dengan stek dan kultur jaringan, koleksi materi dalam bank klon dan uji klon jati dari beberapa wilayah di Indonesia dan perusahaan pengimpor bibit jati. Tahap awal kegiatan ini masih menggunakan materi genetis yang terbatas dengan jumlah 43 klon dan ditingkatkan pada tahap berikutnya.
Beberapa aktivitas penelitian yang sedang dilakukan pada Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan :
- Uji keturunan di DIY, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
- ·Bank Klon, Uji klon di DIY dan Sulawesi Selatan
- Pembangunan populasi perbanyakan vegetatif dan kebun pangkas
- ·Analisis DNA