Desa mandiri benih merupakan program terbaru Kementrian Pertanian dimana akan dibentuk 1000 desa yang mampu mengusahakan benih secara mandiri. Program ini diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan benih petani dan mengangkat benih unggul lokal. Rencananya Program Desa Mandiri Benih akan dilaksanakan diseluruh wilayah di Indonesia. Untuk wilayah DIY rencananya akan dilaksanakan di 4 Kabupaten di Provinsi DIY.
Peningkatan produksi nasional tanaman pangan, khususnya komoditas padi, jagung, dan kedelai menjadi perhatian dalam program strategis pemerintahan baru Indonesia untuk mewujudkan swasembada tiga komoditas tersebut pada tiga tahun ke depan. Penguatan kecukupan dan kedaulatan perbenihan tanaman pangan di setiap kawasan dirancang oleh Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) untuk menjadi salah satu pengungkit program pemerintah tersebut. Balitbangtan melakukan pembahasan perencanaan Model Kawasan Benih Mandiri Tanaman Pangan yang dipimpin langsung oleh Ka Balitbangtan Dr. Haryono dan dipandu oleh Kepala Puslitbang TP, Dr. Made Jana Mejaya serta dihadiri oleh Ka BB Padi, Ka Balitsereal, dan Ka Balitkabi yang didampingi oleh Kabid PE dan Kasie Yantek masing-masing, Koordinator Penelitian Kedelai Prof. Marwoto dan peneliti komoditas tanaman pangan (3/11/2014).
Ka Balitbangtan menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian, khususnya Balitbangtan harus berbangga, karena di era pemerintahan baru saat ini, pertanian menjadi perhatian utama sehingga termaktub di posisi penting dalam program pemerintah. Balitbangtan dituntut harus merespon cepat terhadap perubahan, harus tetap bersemangat dan harus terus bekerja keras. Produk yang bersifat investment harus tercatat dan bermakna. Scientific report tetap menjadi kebutuhan dan ukuran keberhasilan, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa logistik dari suatu produk harus semakin digerakkan. Kedaulatan benih merupakan kebutuhan fundamental yang harus dipikirkan dan digerakkan, salah satunya melalui Model Kawasan Mandiri Benih.
Pada tahun 2015 akan dimulai Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) yang merupakan transformasi dan penyempurnaan dari SL-PTT untuk padi, jagung, dan kedelai. GP-PTT kedelai untuk satu kawasan terdiri dari 3000 ha, dan Kawasan Mandiri Benih akan berada dalam kawasan tersebut. Sebagai Model Kawasan Mandiri Benih Kedelai pada tahun 2015 direncanakan di NTB, Sulsel, atau DIY.
Hasil pertemuan perencanaan Model Kawasan Mandiri Benih merumuskan: 1) Membuat beberapa skenario untuk mendukung GP-PTT dalam penentuan rencana lokasi Model Desa Mandiri Benih untuk masing-masing komoditas dan melakukan identifikasi keberadaan penangkar/gapoktan masing-masing lokasi, luas lahan produksi, fasilitas yang dimiliki, dan lain-lain (profile penangkar); 2) Penerapan Model Desa Mandiri Benih yang direncanakan; 3) Jumlah lokasi Model Desa Mandiri Benih untuk masing-masing komoditas minimal 2 lokasi; 4) Diperlukan koordinasi antara Puslitbang TP dan BB/Balit dengan BPTP setempat, direktorat terkait untuk implementasi model desa mandiri benih di kawasan GP-PTT; dan 5) Puslitbang TP merencanakan workshop pemantapan model kawasan mandiri benih dengan peserta dari Balit, BPTP, dan Direktorat. (MWT)
Sumber: http://pangan.litbang.pertanian.go.id/ (dengan pembaruan)
http://diperta.jabarprov.go.id/assets/root/seeds1.jpg