Batan Panen Padi Unggul Varietas Mira 1 dengan hasil ubinan mencapai 9,9 ton perhektar GKP. Kegiatan panen perdana padi unggul varietas Mira 1 di Desa Sirnagalih, Kecamatan Jonggol Barat, Kabupaten Bogor. Kepala Pusat Diseminasi Iptek Batan Ruslan mengatakan padi varietas unggul Mira 1 memiliki keunggulan umur tanam yang pendek, beras yang dihasilkan pulen dan berkualitas super. “Penanaman Mira 1 dan Sidenuk ini merupakan kerjasama antara Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor,” ujar Ruslan. Ruslan mengatakan dua jenis varietas padi unggulan itu menambah koleksi varietas padi hasil riset Batan yang kini berjumlah 20 varietas. Semua varietas itu sudah diujicobakan untuk ditanam hampir di 23 provinsi. “Di lahan seluas 2 hektar, kami ujicoba tanam Mira 1 dan Sidenuk. Sudah ada 100 hektar lahan persawahan di lima lokasi di Bogor yang akan ditanami dua varietas tersebut,” katanya.
Penanaman dua varietas ini dimulai sejak 5 Mei 2012. Mira 1 merupakan varietas perbaikan dari sifat induknya yaitu padi jenis Cisantana. Sedangkan Sidenuk berasal dari Diah suci. Mira 1 dan Sidenuk dipanen setelah 85 hari penanaman dan sekitar 15 hari persemaian, jadi totalnya 100 hari. Sedangkan jenis varietas Ciherang yang biasa ditanam petani umur panen lebih dari 105 hari. Menurut Mamad Zaidin Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bogor tujuannya meningkatkan hasil pemanfaatan dan pengembangan iptek dan menunjang usaha pertanian di Bogor sasarannya tersedianya benih padi varietas unggul bisa dimanfaatkan oleh warga Bogor khususnya masyarakat Jonggol. “Di sini dibuat demfarm seluas 2 hektar terdiri dari Mira 1 dan Sidenuk,” katanya. Demfarm kedua adalah untuk komoditas kedelai yang berlokasi di Desa Bojong Gede. Kemudian desa Cariung 0,25 hektar. Penangkaran benih juga ada 0,25 hektar. Kemudian penyebaran benih 500 kg untuk lahan seluas 20 hektar. “Kami sebarkan untuk melihat agroklimatnya apa berhasil di wilayah timur atau selatan, sedangkan hasil ubinan sidenuk 8,6 ton perhektar,” ujarnya. Zaidin menambahkan sebelumnya petani lebih dominan menanam padi jenis Mekonga dan Ciherang yang rata-rata 6,5 ton per hektar. Kedua jenis ini rentan terserang hama wereng. “Ketika menanam Mira 1 dan Sidenuk, tahun ini tidak ada laporan serangan hama,” ucapnya.