
Produksi benih padi dari wilayah Yogyakarta baru mampu menyediakan benih sebesar 80 persen dari total kebutuhan benih padi wilayah Yogyakarta, sedangkan kekurangannya dipasok dari luar Yogyakarta. Berdasarkan data bulan Oktober 2011 luas lahan untuk produksi benih padi mencapai 948,93 ha dengan produksi benih mencapai 2.273,38 ton. Benih yang dihasilkan berupa BD, BP dan BR. Kondisi tersebut, peluang menjadi penangkar maupun produsen benih padi masih terbuka untuk mengembangkan benih padi di wilayah Yogyakarta. Berdasarkan analisis finansial MBCR hasilnya mencapai 3,65.
Dalam menyediakan benih bermutu berbagai jenis varietas unggul baru (VUB) produk Badan Litbang Pertanian seperti Inpari, Inpago, Inpara dalam jumlah dan tepat waktu saat diperlukan merupakan sesuatu hal yang tidak mudah. Banyak hal yang terkait, berkaitan hal tersebut BPTP Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Teknik Produksi & Sertifikasi Benih Padi Bagi Petugas/Penangkar Benih Padi di DIY yang dilaksanakan pada tanggal 19-20 Desember 2011. Peserta latihan berasal dari para petani, penangkar, penyuluh maupun mantri tani dari empat kabupaten Sleman, Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo berjumlah 80 orang. Hari pertama penyajian materi tentang perbenihan oleh masing-masing Kepala Dinas Pertanian dari Kabupaten Sleman, Kulonprogo, Bantul dan Kepala Dinas Pertanian DIY dalam penyediaan benih padi. Materi lainnya meliputi, proses sertifikasi, pengujian, dan pengawasan serta analisis pasar yang diberikan oleh para nara sumber dari BPTP dan BPSB. Sedangkan hari kedua meliputi kunjungan lapang melihat secara langsung di lapangan berkaitan dengan produksi benih di Kebun Benih Padi Tegalgondo Jawa Tengah yang dipandu oleh Kepala Kebun Benih Padi dan nara sumber dari BPTP Yogyakarta.
Benih yang baik akan membantu dalam meningkatan produksi padi. Sehubungan hal tersebut di atas, Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) BPTP Yogyakarta dalam menyediaan benih siap menjalin kerjasama dengan berbagai mitra baik penangkar, produsen maupun swasta. Apabila pelaksanaan ini berhasil dilakukan dapat mempercepat penyebaran varietas unggul baru ungkap Dr. Tri Sudaryono MS disela-sela penutupan pelatihan di Tegalgondo.
Sumber : http://yogya.litbang.deptan.go.id