Kelapa Bojong Bulat merupakan produk unggulan yang berasal dari Desa Bojong Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelapa ini memiliki keunggulan dari kelapa lainnya karena karena memiliki kadar minyak tinggi, kadar gula tinggi, dan daging buah yang lebih tebal. Produksi terbanyak Kelapa Bojong Bulat setiap satu janjang berisi 25 butir kelapa. Kelapa Bojong Bulat tergolong tanaman yang mudah dibudidayakan karena kebutuhan air tidak terlalu tinggi dan tidak membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.Umur tanaman Kelapa Bojong Bulat bisa mencapai 20 tahun lebih dan sudah memproduksi kelapa pada umur 5-7 tahun dimana usia produksi optimal pada umur 15 tahun. Kelapa Bojong Bulat tergolong tanaman yang tidak banyak dan tidak rentan terserang hama maupun penyakit. Kelapa Bojong Bulat bisa tercipta karena struktur tanah di Desa Bojong
Keunggulan dari tanaman kelapa inidibandingkan dengan Kelapa Hybrida dan Kelapa Genjah adalah biji kelapa yang dihasilkan jika ditanam kembali sifat nya menyerupai induknya dan bisa dilakukan pada generasi selanjutnya sehingga sifat unggulnya tetap terjaga.Hasil produksi bisa dikatakan Kelapa Bojong Bulat karena harus melalui proses seleksi terlebih dahulu. Serangan hama yang sering muncul untuk tanaman Kelapa Bojong Bulat adalah kumbang/kwawung (jawa)/Oryctes rhinocerosdimana spesies ini bertelur di pohon kelapa dan larvanya akan memakan pohon kelapa tersebut. Pengendalian dilakukan secara hayati dengan perangkap yang di beri jamur Merariziumsehingga jamur terebut akan meyerang larva kumbang. Pengendalian juga bisa dilakukan dengan perangkap yang berisi Veromon Sex untuk menarik kumbang jantan agar masuk ke dalam perangkap.
Saat ini, benih Kelapa Bojong Bulat sudah dipesan dari berbagai daerah seperti dari Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan beberapa daerah khusunya di Pulau Jawa. Petani Kelapa Bojong Bulat saat ini tergabung dalam Kelompok Tani Tunas Karya untuk memfasilitasi pemasaran hasil serta sebagai wadah aspirasi petani Kelapa. Selain itu dengan adanya kelompok tani diharapkan keluhan petani dan permasalahan petani dapat terselesaikan.Populasi indukan kelapa Bojong Bulat untuk saat ini sudah mencapai 375 batang dan untuk menambahkan jumlah populasi indukan harus mendatangkan tim ahli dan dinas terkait. Permasalahan di kalangan petani adalah penanaman yang tidak sesuai aturan jarak tanam dimana menurut aturan adalah 9 meter namun kebanyakan petani belum menerapkan hal tersebut. Jarak tanam yang terlalu rapat akan mengakibatkan penurunan produktivitas dan hasil yang kurang bagus karena adanya kompetisi dalam tanah sehingga usur hara yang terserap kurang maksimal.