Beras aromatik adalah beras yang popular saat ini baik di dalam dan luar negeri karena mutu yang baik dan aroma yang wangi. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu dan aroma beras aromatik, salah satunya ketinggian tempat penanaman.
Beras aromatik yang ditanam di ketinggian berbeda akan menghasilkan mutu dan aroma yang berbeda. Tinggi tempat dari permukaan laut menentukan suhu udara dan intensitas sinar yang diterima oleh tanaman. Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin rendah suhu dan intensitas sinar matahari tempat tersebut.
Suhu dan penyinaran inilah yang nantinya akan digunakan untuk menggolongkan tanaman apa yang sesuai untuk dataran tinggi atau dataran rendah. Enam varietas padi aromatik yaitu Sintanur, Batang Gadis, Celebes, Cimelati, Gilirang dan Rojolele ditanam di tiga lokasi dengan ketinggian yang berbeda yaitu Subang/rendah (< 500 mdpl), Sumedang/sedang (500-900 mdpl), dan Garut/tinggi (>1000 mdpl) pada MT 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh terhadap mutu fisik gabah (densitas dan bobot 1000 butir), sedangkan ketinggian tempat hanya berpengaruh terhadap bulir hijau.
Varietas juga mempengaruhi mutu fisik beras sedangkan ketinggian tempat berpengaruh terhadap translucency dan milling degree beras. Ketinggian tempat pertanaman mempengaruhi mutu gabah yaitu kadar kotoran, densitas, butir kuning/rusak dan bobot 1000 butir, dan mutu fisik beras yaitu beras kepala, beras patah, dan derajat keputihan beras.
sumber : http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2181/