JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Pemkab Kulonprogo Tanam Sejuta Pohon di Puncak Menoreh

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 15 July 2011, Dalam kategori: Berita
pemkab_KP_tanam_Sejuta_pohon_di_Puncak_menoreh

KULONPROGO (KRjogja.com) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulonprogo menggalakkan kegiatan penanaman sejuta pohon di kawasan perbukitan Menoreh untuk mengantisipasi tanah longsor. Dengan gerakan penanaman pohon yang bertema 'Kecil Menanam, Dewasa Menuai' diharapkan kesadaran masyakarat ikut serta dalam program tersebut, sehingga tidak terjadi tanah longsor dan lahan kritis di perbukitan Menoreh.

"Kegiatan tersebut juga untuk memulihkan lahan kritis di kawasan perbukitan Menoreh seluas 5.600 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Bambang Tri di Wates, Kamis (14/7).

Ia mengatakan, pihaknya melalui Dana Alokasi Khusus memberikan bantuan kepada 25 unit kebun bibit rakyat (KBR) masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta untuk menghasilkan 50 ribu hingga 60 ribu bibit pohon.

"Dengan 25 unit KBR mampu menghasilkan 1.250.000 bibit pohon, artinya untuk 2011 sudah terpenuhi, belum lagi bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), dan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat," katanya.

Pusat penanam pohon difokuskan di wilayah yang rawan tanah longsor di empat kecamatan yakni Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang, dan Kokap. Empat kecamatan ini rawan tanah longsor dan bencana yang tidak dapat diduga serta lahan yang masih kritis.

"Kawasan tanah longsor di empat wilayah kecamatan tersebut biasanya daerahnya memiliki kemiringan hingga di atas 45 derajat dan vegetasi yang buruk. Sejauh memiliki vegetasi bagus, bencana tanah longsor dapat diminimalisir meski memiliki kemeringan di atas 45 derajat," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dengan adanya kegiatan penanam pohon, dari tahun ke tahun bencana tanah longsor semakin menurun. Selain itu warga yang kekurangan air bersih pada musim kemarau juga semakin menurun.

"Sejak 2008 dan 2009, bencana tanah longsor menurun, tapi yang sangat berdampak yakni menurunnya suplai air bersih di dua kecamatan seperti Girimulyo dan Kokap, artinya penanam pohon sangat efeketif untuk mengantisipasi kekeringan dan tanah longsor," katanya.

Sumber : www.krjogja.com

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.071 secs