JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Penerapan Teknologi AWD di Kabupaten Kulon Progo

Dipublikasikan oleh: Okti, Pada 11 May 2020, Dalam kategori: Berita

Penerapan Teknologi AWD di Kabupaten Kulon Progo

Sumberdaya air merupakan salah satu faktor penting suksesnya pertanian kita. Di beberapa kawasan pertanian padi DIY, ketersediaan air di bulan ini cukup melimpah. Namun demikian, kita harus bijak dalam memanfaatkannya secara optimal, khususnya bagi tanaman padi.

BPTP Yogyakarta, bersama dengan Kelompok Ttani Kedungrejo dan Sideman Makmur Giripeni, serta Kostratani Wates Kulon Progo menerapkan pengaturan air sawah secara berselang (basah kering atau Alternate Wetting and Drying/AWD).

Tanaman padi merupakan tanaman yang memerlukan banyak air, tetapi bukan tanaman air. Pada saat tanaman padi setelah digosrok gulmanya (umur 2-3 Minggu setelah tanam pindah), maka pengaturan air basah kering akan memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tanaman padi, selain menghemat penggunaan air.

Bagaimana cara mengatur air sawah, kapan basah, kapan harus kering? Mari kita gunakan pipa (bisa berbahan plastik, kaleng bekas, ataupun bambu) yang telah dilubangi. Pipa tersebut dipendam dalam tanah sawah.

Manfaat pipa adalah membantu kita melihat ketersediaan air di dalam tanah sawah. Jika permukaan tanah sawah tampak kering, menggunakan pipa AWD rekan2 petani bisa melihat ke dalam pipa, kedalaman air di bawah permukaan tanah sawah. Jika di dalam pipa terdapat air dengan kedalaman kurang dari 15 cm dari permukaan tanah, maka belum perlu dilakukan penggenangan. Namun jika kedalaman air di dalam pipa telah mencapai 15 cm dibawah permukaan tanah, maka barulah diperlukan penggenangan sawah kembali.
 

  


Berikut beberapa manfaat pengaturan air basah kering:

1.Menghemat penggunaan air di daerah atas (dekat saluran irigasi), sehingga daerah bawah (jauh dari saluran irigasi) dapat memperoleh bagian air
2.Meningkatkan ketersediaan oksigen bagi akar tanaman
3.Meningkatkan kemampuan akar dalam menyerap pupuk
4.Menjaga kelembaban sawah sehingga tidak cocok bagi perkembangan hama penyakit tanaman
5.Tanah menjadi lebih sehat
6.Tanaman lebih sehat
Salam sehat selalu, Pertanian terus berjalan, Pangan tersedia bagi negeri dan Ikuti protokol kesehatan saat bertani.ABP 05/2020

Penulis : http://www.litbang.pertanian.go.id

Artikel ini telah diupload di : http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=1455:penerapan-teknologi-awd-di-kabupaten-kulon-progo&catid=4:info-aktual&Itemid=174

 

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.045 secs