Dalam rangka Pertemuan AMAF ke-33 dijadwalkan pula Pertemuan Bilateral antara para Menteri di sela-sela AMAF. Pertemuan bilateral dijadwalkan tanggal 6 – 8 Oktober 2011 antara lain pertemuan bilateral RI – Brunei, RI-Vietnam, RI – Jepang, Brunei – Korea Selatan, RI - India, RI – Laos, dan Trilateral meeting Jepang – China – Korea.
Pada pertemuan bilateral RI - Brunei antara lain dibicarakan mengenai kerjasama untuk pengembangan dan investasi padi di lahan gambut. Indonesia siap membantu dan melatih Brunei untuk pengembangan padi di lahan gambut dan Brunei berminat untuk berinvestasi dibidang pengembangan padi lahan gambut untuk memenuhi kebutuhan pangan Brunei yang 90% mengimpor dari Negara tetangga. Dan disepakati akan dilaksanakan Joint Committee Meeting (JCM) I di Brunei pada tahun 2011 atau 2012. Sedangkan pertemuan bilateral RI – Vietnam antara lain dibicarakan mengenai peningkatan kerjasama bidang kelautan dan perikanan.
Untuk kunjungan kehormatan Menteri Pertanian Jepang kepada Menteri Pertanian RI antara lain dibicarakan mengenai food security dan tindak lanjut kerjasama ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserver (APTERR) yang telah ditandatangani bersama antara negara-negara ASEAN, China, Jepang dan Korea serta peningkatan kerjasama bilateral kedua belah pihak. Jepang selama ini adalah mitra Indonesia untuk pengembangan bidang pertanian. Pada kesempatan itu pula Menteri Pertanian RI, Dr. Suswono menyampaikan belasungkawa atas bencana tsunami yang melanda Jepang beberapa waktu lalu, semoga Jepang segera dapat merecoveri kembali untuk daerah-daerah yang terkena bencana tersebut.
Untuk kerjasama dengan India, disepakati selain peningkatan kerjasama bilateral bidang pertanian kedua negara juga disepakati untuk segera menandatangani work plan yang telah disusun bersama-sama dalam waktu dekat. India menyampaikan bahwa kebutuhan minyak sawit di India cukup tinggi dan India menjajaki peluang ekspor daging sapi. Sementara Menteri Pertanian RI menawarkan investasi sektor hilir palm oil dan perkebunan kelapa sawit.
Dengan Laos telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bidang pertanian kedua negara dengan area kerjasama adalah Exchange of Scientific and technical information and documentation; transfer of technology, including training of officials, seminar, and workshops; promotion of capacity building cooperation; Promotion of Agricultural product, joint ventures and its related markets of agricultural commodities between the private sectors of both countries; Collaborative research and development; Dan disepakati pula Joint Working Group (JWG) dalam rangka implementasi MOU akan dilaksanakan pada tahun 2012.
(Pusat KLN – Kementerian Pertanian).
Sumber Berita dan Gambar: www.deptan.go.id