Dinas Pertanian (Distan) Propinsi DIY mengimbau para petani untuk mengalihkan fungsi lahan untuk tanaman palawija karena tidak mungkin ditanami padi pasca erupsi merapi dan banjir lahar dingin.
Menurut Kepala Distan DIY, Nanang Suwandi kondisi tanah yang terkena banjir lahar dingin maupun material erupsi Merapi memiliki kadar unsur tanah yang berbeda sehingga hanya tanaman tertentu yang bisa bertahan.
"Petani memang harus segera dialihfungsikan lagi untuk tidak menanam padi. Karena tanah persawahan yang terdampak erupsi Merapi sebagian besar telah tertimbun pasir. Salah satu pemanfaatannya adalah dengan menanam palawija," ujarnya di Yogyakarta, Sabtu (14/5).
Menurut Nanang ahli fungsi tanah perlu ditingkatkan karena timbunan pasir yang menutup areal persawahan sudah sangat tinggi dan tidak memungkinkan lagi untuk diurug. "Guna lebih meningkatkan daya gunanya kita rekomendasikan pula untuk memanfaatkan tanah sebagai lahan untuk memelihara ternak," imbuhnya.
Nanang menambahkan areal sawah yang rusak akibat ancaman banjir lahar dingin mencapai 400 hektare. "Di wilayah Sleman diketahui sekitar 200 hektar lahan persawahan telah tertimbun pasir. Termasuk di wilayah Kulon Progo yang kerusakan lahannya mencapai lebih dari 200 hektar," imbuhnya.YOGYA (KRjogja.com)