Benih Pepaya Merah Delima, distribusinya sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia antara lain di Sumatera Barat. Kemudian, sudah ditanam di beberapa lokasi di Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Riau dan Bali.
Penyebaran benih pepaya Merah Delima juga telah dilakukan melalui program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di seluruh Indonesia.
PTPN XII di Jawa Timur sudah mulai menanam pepaya Merah Delima sejak 2010. Mulai tahun 2013 pepaya Merah Delima sudah ditanam skala besar oleh PTPN VIII. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa pepaya Merah Delima sudah diterim oleh masyarakat dan ke depan dengan promosi melalui website dan media lain akan meningkatkan diseminasi dan adopsi pepaya ini.
Potensi pengembangan buah pepaya Merah Delima secara komersial sangat tinggi. Tingkat konsumsi buah pepaya di Indonesia meningkat tajam seiring kesadaran masyarakat terhadap pentingnya buah untuk kesehatan. Keuntungan usaha tani pepaya sangat tinggi dilihat dari parameter kelayakan usaha di tahun pertama dengan nilai minimal B/C ratio = 1,88. Peluang pasar di dalam dan di luar negeri sangat luas, sehingga agribisnis pepaya akan meningkat.
Pepaya Merah Delima mempunyai banyak keunggulan yang sesuai dengan idiotipe konsumen menengah ke atas. Namun pepaya Merah Delima memiliki kemiripan bentuk dan ukuran dengan pepaya callina (California) sehingga masyarakat sering mengganti namanya menjadi pepaya California atau pepaya Penang karena kemiripan tersebut.
Akibatnya walaupun sudah menyebar luas dan berkembang di petani tetapi di pasar tradisional ataupun modern nama pepaya Merah Delima belum banyak dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, untuk meningkatkn daya saing dan pemasyarakatan pepaya Merah Delima perlu dilakukan pendampingan teknologi dan pelabelan buah di level petani produsen.
Salah satu petani pepaya di Bangkinang, Riau sudah mengembangkan pepaya Merah Delima. Menurut pendapatnya konsumen sangat menyukai buah pepaya Merah Delima, permintaan masyarakat sangat tinggi, oleh karena itu, perlu dilakukan perluasan lahan untuk pengembangan pepaya tersebut.
Untuk saat ini pepaya Merah Delima sudah mengisi pasar swalayan di Padang dengan harga yang cukup menjanjikan (harga di pasar swalayan Rp.10.000/kg, pasar tradisional Rp.6.000-7.000/kg, sedangkan harga pada penjual/petani ke pedagang antara Rp.3.500-4.000/kg).
Pepaya varietas lain yang ditanam petani harga per kg rata-rata Rp.1.500-2.000 dan tidak laku dijual di pasar swalayan. Berdasarkan hal tersebut maka pepaya Merah Delima terbukti mampu bersaing dengan jenis pepaya lainnya yang sudah beredar di masyarakat.
Peluang pun ekspor cukup besar krena pepaya Merah Delima mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar 1-1,2 kg, rasanya manis 13°Brix, warna merah, daging buah tebal 3-3,5 cm, daging buah kenyal, kulitnya cukup tebal dan mempunyai daya simpan buah yang cukup panjang lebih dari 6 hari setelah petik cukup menjanjikan untuk peluang ekspor terutama ke China, Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Peningkatan luas panen, produktivitas kontinuitas, kualitas buah pepaya Merah Delima mutlak diperlukan untuk menjawab tantangan ekspor. Hal tersebut dapat dicapai apabila budidaya dilakukan dengan benar, pasca panen yang sesuai dan wilayah pengembangan yang merata.
Sumber : ( http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2077/ )