
Distan-PI. Bencana alam Gunungapi Merapi yang belum lama terjadi berakibat rusaknya lahan pertanian baik lahan pertanian pangan maupun hortikultura. Rusaknya lahan pertanian tersebut juga dirasakan oleh petani bunga krisan yang ada di Desa Wonokerso, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Rumah atau kubung bunga krisan yang setiap harinya digunakan untuk bertani bunga krisan hancur akibat guyuran material vulkanik, sehingga petani krisan mengalami kerugian yang cukup besar. Melihat hal tersebut, Pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Pertanian Provinsi DIY memberikan bantuan untuk mengembalikan kembali kegiatan bertani bunga krisan di Desa Wonokerso.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kamis (27/10) bertempat di Asosiasi Petani Bunga dan Daun Potong Yogyakarta di Dusun Wonokerso, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Retno Setijowati, MS, Kabid. Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Yektining Rahajeng, MP, Bappeda Provinsi DIY dan DPPKA Provinsi DIY melakukan panen bunga krisan.
Dalam sambutannya Ir. Retno Setijowati, MS mengatakan panen ini membuktikan bahwa petani di Yogyakarta telah bangkit dan bersemangat kembali untuk mulai menata kehidupan yang sempat terganggu akibat bencana Erupsi Gunungapi Merapi.
“Sampai dengan saat ini, produksi bunga krisan di Desa Wonokerso telah kembali berjalan normal seperti sebelum terjadinya bencana alam Gunungapi Merapi,” jelas Azis, Ketua Asosiasi Petani Bunga dan Daun Potong Yogyakarta.
Belum lama ini Provinsi DIY memiliki 7 varietas baru bunga krisan dank e 7 varietas tersebut telah dirilis . Nama dari ke 7 varietas bunga krisan tersebut diberikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
“ke 7 varietas baru bunga krisan tersebut harus dilestarikan dan dipromosikan agar dikenal luas secara nasional sehingga varietas baru bunga krisan tersebut dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional,” pesan Ir. Retno Setijowati, MS. (Admin)
Sumber dan Gambar : www.distan.pemda-diy.go.id