Pedoman bagi Pelaksana Sertifikasi dan Produsen Benih
Penulis: Wahyu Abidin Shaf, SP
(Pengawas Benih Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY)
A. SOP Sertifikasi Benih dan Sistem Standarisasi Nasional
Penjaminan mutu benih tanaman dilaksanakan dengan sertifikasi benih. Sertifikasi benih tanaman merupakan serangkaian pemeriksaan dan/atau pengujian dalam rangka penerbitan sertifikat benih bina. Pengujian terhadap mutu benih bina meliputi pengujian terhadap mutu genetik, fisik dan fisiologi.
Mutu genetik benih bina diketahui dengan melaksanakan pemeriksaan antara lain terhadap kebenaran benih sumber, kondisi lapangan dan pertanaman isolasi tanaman agar tidak terjadi persilangan liar. Mutu fisik dan fisiologi dilaksanakan dengan pengujian laboratorium untuk benih dalam bentuk biji dan pemeriksaan terhadap benih siap tanam, entres, planlet dan jenis benih lain.
Pelaksanaan sertifikasi benih secara umum berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian 02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina. Peraturan ini menggantikan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/OT.140/8/2006 yang tidak berlaku lagi sejak tanggal 15 Januari 2014.
Untuk melaksanakan sertifikasi benih bina perlu pedoman yang lebih detil sesuai dengan jenis komoditas. Pedoman dalam bentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian. Hingga saat ini SOP sertifikasi benih tanaman perkebunan yang telah ditetapkan tanaman rempah dan penyegar serta tanaman tahunan. Tanaman rempah penyegar memiliki SOP sertifikasi benih kopi (Coffea sp), kakao (Theobroma cacao L.) dan teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze). Benih tanaman tahunan yang telah ditetapkan SOP sertifikasi diantaranya kelapa dalam (Cocos nucifera L.), jambu mete (Anacardium Occidentale L.), karet (Hevea brasiliensis ), kelapa sawit (Elaieis Guinensis ) dan aren (Arenga pinnata).
SOP sertifikasi benih diterbitkan selain sebagai pedoman bagi Pengawas Benih Tanaman tetapi juga pedoman bagi produsen dalam produksi benih. Dengan adanya pedoman yang sama antara produsen dan pelaksana sertifikasi benih bina diharapkan produksi benih dapat dilaksanakan secara baik sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
Selain SOP sertifikasi benih, produsen benih dapat berpedoman pada sistem standarisasi nasional yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang berupa Standar Nasional Indonesia (SNI).
Penyusunan SOP sertifikasi benih telah memperhatikan SNI yang berlaku untuk setiap komiditas, sehingga pedoman yang telah ditetapkan ini tidak bertentangan dengan sistem standarisasi nasional.
B. Standar Mutu Benih Tanaman Perkebunan
SOP sertifikasi benih ditetapkan berdasarkan jenis komoditas. Komoditas penting di wilayah D.I. Yogyakarta yang telah terdapat SOP sertifikasi benih adalah kelapa dalam, jambu mete, kopi, kakao dan teh.
1. Jambu Mete
Standar mutu mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 92/PERMENTAN/OT.140/9/2013 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Sertifikasi Benih dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.). Benih dapat berasal dari Pohon Induk terpilih yang telah direkomendasikan oleh instansi berwenang dengan varietas unggul untuk dapat memperoleh sertifikat atau berasal dari blok penghasil tinggi untuk dapat memperoleh surat keterangan mutu benih.
- Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Gelondongan
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Daya Kecambah |
≥ 80 % |
2 |
Kadar air |
5%-6% |
3 |
Benih Murni |
≥ 95% |
4 |
Jumlah benih / kg |
200-300 butir (gelondong kecil) 80-150 butir (gelondong besar) |
5 |
Penampilan |
Bernas, mengkilap |
6 |
Berat jenis |
> 1 |
7 |
Asal benih |
Hasil panen ke – 2 dari setiap musim panen |
8 |
Kemasan |
Plastik kedap udaras (transparan) dan bersertifikat |
9 |
Kesehatan |
Bebas OPT |
- Benih Siap Tanam Asal Gelondongan
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Umur benih |
3-6 bulan |
2 |
Diameter batang |
5 mm-12 mm |
3 |
Tinggi benih |
30 cm – 60 cm |
4 |
Jumlah daun |
8 helai – 16 helai |
5 |
Warna daun |
Hijau tanpa gejala kahat hara |
6 |
Kesehatan |
Bebas OPT |
7 |
Ukuran polibeg |
Min 15 x 25 cm |
8 |
Warna polibeg |
Hitam |
- Benih Siap Tanam Asal Sambungan (grafting)
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Umur Benih |
3-5 bulan setelah penyambungan |
2 |
Tinggi benih |
> 30 cm |
3 |
Diameter batang |
> 5 mm |
4 |
Warna daun |
Hijau tanpa gejala kahat hara |
5 |
Kesehatan |
Bebas OPT |
6 |
Hasil sambungan |
Segar, berwarna kehijauan, tidak kering/membusuk, vigor |
7 |
Kompatibilitas batang atas dan bawah |
Baik / normal |
8 |
Ukuran polibeg |
Min 15 x 35 cm |
9 |
Warna polibeg |
Hitam |
2. Kelapa Dalam
Standar mutu mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 93/PERMENTAN/OT.140/9/2013 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Sertifikasi Benih dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Kelapa Dalam (Cocos nucifera L.). Benih dapat berasal dari Pohon Induk terpilih yang telah direkomendasikan oleh instansi berwenang dengan varietas unggul untuk dapat memperoleh sertifikat atau berasal dari blok penghasil tinggi untuk dapat memperoleh surat keterangan mutu benih.
- a.Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Butiran
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Umur Buah |
12 buah (ditandai dengan perubahan warna buah) |
2 |
Air buah |
Berbunyi nyaring jika diguncang |
3 |
Tebal daging buah |
≥ 10 mm |
4 |
Berat buah |
≥ 1.500 gram per butir |
5 |
Daya kecambah |
80% setelah buah disemai |
6 |
Lama penyimpanan benih |
> 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik |
7 |
Kulit Buah |
Tidak keriput |
8 |
Kesehatan |
Bebas OPT |
- b.Standar Mutu Benih Dalam Polibeg dan Tanpa Polibeg
No. |
Tolok Ukur |
Standar Mutu Benih Kelapa Dalam |
|
Dalam Polibeg |
Tanpa Polibeg |
||
1. |
Umur benih |
6-9 bulan |
6-9 bulan |
2. |
Tinggi benih |
> 100 cm |
> 100 cm |
3. |
Jumlah daun |
> 6 (enam) helai |
> 6 (enam) helai |
4. |
Warna daun |
Hijau tanpa gejala kahar hara |
Hijau tanpa gejala kahar hara |
5. |
Kesehatan |
Bebas OPT |
Bebas OPT |
6. |
Ukuran polibeg |
40 cm x 40 cm x 0,2 mm |
- |
7. |
Warna polibeg |
Hitam |
- |
3. Kopi
Standar mutu mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 89/PERMENTAN/OT.140/9/2013 Tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur Penetapan Kebun Sumber Benih, Sertifikasi Benih, dan Evaluasi Kebun Sumber Benih Tanaman Kopi (Coffea sp). Benih merupakan varietas unggul / benih bina yang sumber benihnya telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
- Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Biji
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Kadar air |
30%-40% |
2 |
Kemurnian Fisik |
98% |
3 |
Daya kecambah |
Minimal 80% |
4 |
Kesehatan benih |
Bebas OPT |
- Standar Mutu Benih Dalam Polibeg
No. |
Kriteria |
Standar Benih Semaian |
Standar benih Setek |
Standar benih Sambung Pucuk |
1 |
Umur tanaman |
5-6 bulan |
5-6 bulan |
5-6 bulan |
2 |
Tinggi Tanaman |
25-30 cm |
20-25 cm |
30-35 cm |
3 |
Jumlah Daun |
Minimal 5 pasang daun |
Minimal 5 pasang daun |
Minimal 5 pasang daun |
4 |
Warna Daun |
Hijau segar |
Hijau segar |
Hijau segar |
5 |
Diameter Tunas Baru |
≥ 8 mm |
≥ 8 mm |
≥ 8 mm |
6 |
Kesehatan |
Bebas OPT |
Bebas OPT |
Bebas OPT |
7 |
Ukuran Polibeg |
14 x 22 cm atau 15-21 cm |
14 x 22 cm atau 15-21 cm |
14 x 22 cm atau 15-21 cm |
- Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Entres
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Kesegaran Fisik |
Tidak Keriput |
2 |
Jumlah ruas |
3-4 mata tunas |
3 |
Warna Cabang |
Hijau sampai hijau gelap |
4 |
Kesehatan |
Bebas penggerek cabang |
- Standar Mutu Benih Somatic Embryogenesis
No. |
Kriteria |
Standar Benih Pasca Aklimatisasi |
Standar Benih Suiap Tanam |
1. |
Materi genetic / Genotip |
Arabika : S795, AS1, Andungsari 2K, Sigararutang, Kartika 1 dan Kartika 2 Robusta: BP 939, BP 936, BP 436, BP 534, SA 237, BP 409, BP 358 dan BP 42 BP 308 Klon Anjuran |
Arabika : S795, AS1, Andungsari 2K, Sigararutang, Kartika 1 dan Kartika 2 Robusta: BP 939, BP 936, BP 436, BP 534, SA 237, BP 409, BP 358 dan BP 42 BP 308 Klon Anjuran |
2. |
Keragaan Bibit |
|
|
|
Umur Planlet |
Minimal 2 Bulan (sejak tanam proses aklim) |
Minimal 2 bulan (sejak penanaman di pembesaran) |
|
Tinggi Planlet |
Minimal 10 cm |
Minimal 20 cm |
|
Jumlah daun |
Minimal 2 pasang |
Minimal 4 pasang |
|
Warna daun |
Hijau-hijau muda |
Hijau segar |
|
Warna batang |
Hijau-hijau kecoklatan |
Hijau-hijau kecoklatan |
|
Kesehatan |
Sehat |
Sehat |
|
Sertifikasi |
Bersertifikat dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP)/UPTD yang menangani pengawasan mutu benih |
Bersertifikat dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP)/UPTD yang menangani pengawasan mutu benih |
4. Kakao
Standar mutu mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 90/PERMENTAN/OT.140/9/2013 Tahun 2013
tentang Standar Operasional Prosedur Penetapan Kebun Sumber Benih, Sertifikasi Benih, dan Evaluasi Kebun Sumber Benih Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Benih merupakan varietas unggul / benih bina yang sumber benihnya telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
- Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Biji
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Kadar air |
30%-40% |
2 |
Kemurnian Fisik |
98% |
3 |
Daya kecambah |
Minimal 80% |
4 |
Kesehatan benih |
Bebas OPT |
- Standar Mutu Benih Dalam Polibeg
No. |
Kriteria |
Standar Benih Semaian |
Standar benih Setek |
Standar benih Sambung Pucuk |
1 |
Umur tanaman |
3-6 bulan |
3-6 bulan |
3-6 bulan |
2 |
Tinggi Tanaman |
40-50cm |
30-40 cm |
40-50 cm |
3 |
Warna Daun |
Hijau segar |
Hijau segar |
Hijau segar |
4 |
Jumlah Daun |
Minimal 10 Lembar |
Minimal 6 Lembar |
Minimal 6 Lembar |
5 |
Diameter Batang / tunas |
5 mm |
0,3 mm |
0,4 mm |
6 |
Kesehatan |
Bebas OPT |
Bebas OPT |
Bebas OPT |
- Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Entres
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Kesegaran Fisik |
Tidak Keriput |
2 |
Panjang entres |
15 s/d 20 |
3 |
Mata entres |
3 s.d 4 mata tunas |
3 |
Warna batang |
Hujau kecoklatan |
4 |
Daya Simpan |
± 5 hari |
- Standar Mutu Benih Somatic Embryogenesis
No. |
Kriteria |
Standar Benih Pasca Aklimatisasi |
Standar Benih Siap Tanam |
1. |
Umur Benih |
Minimal 3 Bulan (sejak tanam proses aklim) |
Minimal 2 bulan (sejak penanaman di pembesaran) |
2. |
Tinggi Tanaman |
Minimal 10 cm |
Minimal 20 cm |
3. |
Jumlah daun |
Minimal 3 pasang |
Minimal 4 pasang |
4. |
Warna daun |
Hijau-hijau muda |
Hijau segar |
5. |
Diameter batang |
- |
Minimal 5-10 mm |
6. |
Akar tunggang |
1 atau lebih |
1 atau lebih |
7. |
Kesehatan |
Bebas OPT |
Bebas OPT |
5. Teh
Standar mutu mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 111/Permentan/SR.120/9/2014 tentang Standar Operasional Prosedur Penetapan Kebun Sumber Benih, Sertifikasi Benih, dan Evaluasi Kebun Sumber Benih Tanaman Teh (Camellia sinensis (L) O. Kuntze) Benih merupakan varietas unggul / benih bina yang sumber benihnya telah ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
- Standar Mutu Benih Dalam Bentuk Entres
No. |
Tolok Ukur |
Standar |
1 |
Kesegaran Fisik |
Tidak layu, segar dan berdaun mulus |
2 |
Panjang setek |
± 5 cm |
3 |
Kesehatan benih |
Bebas hama penyakit tanaman |
3 |
Warna batang |
Hijau tua dan mengkilat |
- Standar Mutu Benih dalam polibeg
No. |
Kriteria |
Standar Benih Dalam Polibeg |
1 |
Umur benih |
Minimal 8 bulan |
2 |
Tinggi benih |
Minimal 25 cm |
3 |
Warna Daun |
Hijau tua segar |
4 |
Jumlah Daun |
Minimal 5 helai |
5 |
Diameter Batang / tunas |
Minimal 3 mm |
6 |
Kesehatan |
Bebas hama dan penyakit |