JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Menyatukan Pemahaman Petani terhadap Dasar-Dasar PHT pada Tanaman Kedelai

Dipublikasikan oleh: 730permana, Pada 29 May 2015, Dalam kategori: Berita

Banyak cara yang dilakukan dalam usaha peningkatan produksi palawija khususnya kedelai, diantaranya melalui intensifikasi, perluasan areal dan pembukaan lahan baru. Namun, gangguan hama dan penyakit masih menjadi salah satu kendala utama dalam peningkatan produksi kedelai. Kerugian akibat serangan hama pada tanaman kedelai berupa penurunan hasil yang dapat mencapai 80%, bahkan sering terjadi puso apabila tidak ada tindakan pengendalian.

Tanaman kedelai sangat disukai oleh hama dan penyakit, terbukti dengan banyaknya hama yang menyerang seperti hama lalat bibit,  hama ulat daun, kutu kebul, hama penggerek batang dan hama polong kedelai. Upaya pengendalian hama yang dilakukan saat ini masih mengandalkan dengan penggunaan pestisida, yang aplikasinya masih belum memenuhi persyaratan rekomendasi, sehingga masalah hama masing sering terjadi di dalam proses usahatani kedelai.

Menyadari adanya dampak negatif dan kurang efektifnya tindakan pengendalian yang tertumpu pada penggunaan pestisida maka lahirlah konsep program Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Program PHT didasarkan atas konsep mengutamakan usaha peningkatan peran pengendalian alami (iklim, musuh alami dan kempetitor) sehingga dapat bekerja secara optimal, sedangkan pestisida dapat diaplikasikan berdasarkan pemantauan ambang kendali dan diusahakan agar seminimal mungkin berdampak negatif terhadap lingkungan.

Prinsip operasional PHT adalah bahwa pengendalian hama dan penyakit merupakan bagian, komponen atau sub sistem dari sistem pengelolaan agroekosistem. Dengan demikian pengendalian hama harus diterapkan dalam kerangka budidaya tanaman dan usahatani secara keseluruhan.

Pende­katannya bersifat terpadu antar sektor dan antar disiplin ilmu tanpa meng­utamakan salah satu sektor atau disiplin ilmu tertentu. Pengendalian hama harus mencakup seluruh gatra pengelolaan ekosistem pertanian termasuk gatra teknis, ekologis, ekonomis dan sosial budaya. Untuk memperoleh hasil biji kedelai yang prima, maka pengambilan keputusan tindakan pengendalian hama harus didasarkan atas analisis agroekosistem kedelai.

Demikian uraian singkat dari Prof. Dr. Marwoto, Peneliti Balitbangtan pada diskusi Pemahaman Dasar-dasar Pengendalian Hama Terpadu pada Tanaman Kedelai di Balai Besar Pelatihan Pertanian di Ketindan Lawang beberapa waktu lalu.

sumber : http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2217/

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.044 secs