
Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Bupati Sleman Sri Purnomo bersama jajaran Muspida hari ini mengunjungi tiga tempat diwilayah kabupaten Sleman yang tertimpa bencana alam. Ketiga wilayah yang dikunjungi itu masing-masing dikawasan Joho Condongcatur, Depok , yang diterjang banjir aliran sungai buntung 1 Januari 2012 sebanyak 242 KK di RT 07 – RW 4 . Selain itu bersama Kepala BNPB, Samsul Ma’arif melakukan peletakan batu pertama di pemukiman dusun Batur desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang akan dibangun hunian tetap sebanyak 184. Rombongan juga meninjau langsung sungai Gendol di kawasan Guling, Argomulyo yang tertimbun ratusan ribu material erupsi merapi. Di tiga wilayah tersebut kedatangan Gubernur selain memberikan bantuan, motivasi dan meninjau langsung dilokasi kejadian, juga menerima dan memberikan masukan kepada warga termasuk dinas terkait yang terlibat langsung menangani bencana alam di tiga lokasi tersebut. Di hadapan warga RT 07-RW 4, Gubernur DIY menghimbau masyarakat agar tidak membuang sampah disekitar aliran sungai. Sungai, tegas Gubernur bukan untuk membuang kotoran namun perlu terus dijaga kebersihannya untuk kepentingan warga disekitar aliran sungai itu. Sementara di dusun Batur Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan Pembangunan 184 hunian tetap tersebut mengunakan tanah kas desa yang diperuntukkan 86 KK asal dusun Jambu, 24 KK asal dusun Kopeng dan 74 KK asal dusun Batur . Menurut rencana dilokasi itu akan dibangun fasilitas umum seperti Masjid , PAUD, dan Balai dusun. Hunian tetap Batur menurut Sri purnomo merupakan kawasan verivikasi REKOMPAK dengan instansi terkait baik BPBD Sleman, Bapedda, DPPD Kabupaten Sleman dan telah diukur oleh PUP ESDM Propinsi DIY dan BPN Kabupaten Sleman. Selain itu relokasi 2.682 hunian tetap memerlukan lahan 36.828 hektar. Dari kebutuhan lahan tersebut 54 hektar mengunakan kas desa. Hingga saat ini tanah kas desa yang siap bangun baik secara administratif baru seluas 2 koma 8 hektar untuk membangun hunian tetap. Sedangkan sisanya masih dalam proses penyelesaian administratif yang diharapkan proses pembebasan tanah selesai tahun ini. Sementara Kepala BPBD DIY Budi Antono mengatakan pembuatan rencana tapak berdasarkan rembug masyarakat yang difasilitasi pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Sleman dan REKOMPAK.
Sumber dan gambar : http://www.slemankab.go.id