Hasil dari pertanaman padi (gabah) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genetik, kondisi abiotik dan biotik. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa hasil gabah (GKP) sangat dipengaruhi oleh kesesuaian varietas yang ditanam, keberadaan dan keparahan serangan hama penyakit dan kondisi lingkungan tumbuh.
Faktor genetik yang mempengaruhi hasil gabah mencakup sifat fisiologik, morfologi tanaman dan ketahanan terhadap hama penyakit. Tipe tanaman ideal merupakan kombinasi dari karakteristik fisiologi dan morfologi. Tipe tanaman ideal yang tercermin dalam sifat morfologi tanaman adalah jumlah malai, berat gabah, panjang lebar gabah, tinggi tanaman, tipe tiga daun termasuk tiga daun teratas (panjang, ketebalan, bentuk dan sudut), dan indeks panen.
Serangan hama penyakit selama pertanaman merupakan salah satu faktor yang berperan besar dalam penurunan hasil. Salah satu metode yang paling efektif dalam menekannya adalah dengan menggunakan tanaman yang resisten atau toleran terhadap hama dan penyakit. Varietas unggul baru yang dilepas mempunyai ketahanan yang beragam, sehingga petani seharusnya memilih varietas yang sesuai untuk daerahnya (spesifik lokasi).
Inpari 9 merupakan salah satu varietas yang mempunyai ketahanan terhadap penyekit tungro, sedangkan Inpari 13 merupakan varietas yang mempunyai ketahanan terhadap hama wereng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas padi berpengaruh nyata terhadap keberadaan penyakit yang muncul secara infeksi alami.
Faktor lain yakni kondisi agro-ekologi, antara lain mutu benih, teknik budidaya, kondisi iklim dan cuaca, serta serangan hama dan penyakit. Di sisi lain, terkait dengan penerapan komponen teknologi PTT (pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu), terdapat lima komponen yang paling tinggi pengaruhnya terhadap peningkatan hasil gabah.
Lima komponen tersebut erturu-turut adalah pemupukan spesifik lokasi, populasi tanaman optimal, pengairan yang optimal, varietas unggul spesifik lokasi dan persemaian bersama. Sedangkan penggunaan benih bersetifikat dengan daya tumbuh yang tinggi mampu meningkatkan hasil gabah sekitar 192+10 kg per hektar atau setara dengan 6,2%.
Sumber :( http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2067 )