Tanaman tumpangsari padi gogo dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar perkebunan/hutan, karena petani mendapat hasil padi sebelum tanaman pokok menghasilkan. Bila setelah panen padi gogo diikuti oleh tanaman palawija yang lebih tahan kering, maka produktivitas lahan lebih meningkat dan pendapatan petani juga meningkat.
Pola tanam yang dianjurkan adalah padi gogo diikuti kacang tanah atau kedelai atau kacang hijau dan selanjutnya bila masih ada hujan dapat diiikuti oleh penanaman kacang tunggak atau kacang uci.
Penerapan pola tanam berbasis padi gogo yang intensif seperti tersebut, dapat berfungsi sebagai tindakan konservasi tanah secara vegetatif. Kontak langsung air hujan secara fisik dengan permukaan tanah akan berkurang karena tertahan oleh daun dan ranting tanaman.
Selanjutnya penyerapan air secara perkolasi melalui akar tanaman akan meningkat, sehingga aliran permukaan berkurang dan erosi tanah dapat diminimalkan.
Keuntungan lain dari tanaman tumpangsari adalah meminimalisir tenaga kerja untuk persiapan tanam dan pemeliharaan tanaman pokok, residu pupuk yang diberikan pada tanaman pangan yang diusahakan dapat dimanfaatkan oleh tanaman pokok, terjadi penambahan bahan organik dari sisa atau limbah tanaman pangan, tegakan tanaman pokok lebih baik, mengurangi penjarahan, penggembalaan ternak bebas dapat dikurangi (ternak perlu dikandangkan agar tidak merusak tanaman pangan yang diusahakan dan pemeliharaan ternak menjadi lebih intensif), serta pupuk organik atau pupuk kandang dapat digunakan sebagai substitusi pupuk anorganik atau sebagai sumber pendapat lain bilamana dijual.
sumber (http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2316/)