JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Galur Harapan Kacang Tanah Tahan Penyakit Karat dan Bercak Daun

Dipublikasikan oleh: 730permana, Pada 23 July 2015, Dalam kategori: Berita

Serangan penyakit bercak daun (awal atau akhir) dan penyakit karat daun merupakan penyakit yang penting pada tanaman kacang tanah, karena dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 70%. Salah satu cara mencegah kehilangan hasil yang lebih besar adalah dengan menanam varietas tahan dan berdaya hasil tinggi.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus meneliti dan mengembangkan varietas tahan tersebut dan telah menghasilkan antara lain varietas kacang tanah Domba, Kancil, Bima, Talam 1, Hypoma 1, Jerapah dan Singa. Varietas-varietas tersebut memiliki keunggulan agak tahan serta tahan terhadap penyakit karat dan bercak daun.

Balitbangtan kembali merakit varietas unggul kacang tanah dan telah menghasilkan sejumlah galur tahan penyakit bercak dan karat daun sekaligus berproduksi tinggi. Dua diantaranya adalah GH 12 (Mc/GH7-04C-135-111) dan GH 14 (Mc/GH7-04C-41-57rp).

Selain tahan terhadap penyakit karat daun (Puccinia arracidis Speg) dan penyakit bercak daun (Phaeoisariopsis personata Berk & Curt.), kedua galur ini juga tahan terhadap penyakit layu bakteri (Ralstonia Solanacearum).

Keunggulan lain galur Mc/Gh7-04c-135-111 dan Mc/Gh7-04c-41-57rp adalah memiliki stabilitas di atas rata-rata, beradaptasi khusus di lingkungan marginal (karena kekeringan di fase generatif), daya hasil masing-masing mencapai 5,9 t/ha dan 5,2 t/ha polong kering dengan rata-rata 4,57 t/ha dan 4,23 t/ha polong kering. Hasil tersebut berturut-turut 33,92% dan 25,46% lebih tinggi dari Jerapah dan Singa.

Galur Mc/Gh7-04c-135-111 dan Mc/Gh7-04c-41-57rp memiliki kandungan protein (26,98–27,90%) dan lemak (47,95–49,14%) cukup tinggi, termasuk tipe Spanish (satu polong dua biji), ukuran polong dan biji sedang, dan kulit ari biji berwarna rose.

Dalam program pengembangan bio-industri primer, biomas kedua galur berpotensi dijadikan sumber bahan pakan ternak, karena dengan tingkat ketahanan yang tinggi terhadap penyakit bercak dan karat daun membuat tanaman masih segar hingga mencapai umur panen.

Meski respon terhadap penyakit bercak dan karat daun tidak sama, secara umum ketahanan kedua galur lebih baik dibanding lima varietas (Domba, Kancil, Bima, Talam 1, dan Hypoma 1), serta Jerapah dan Singa.

sumber : (http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2314/)

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.047 secs