JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Luas Tanaman Cabai di Bantul Capai 210 Hektar

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 13 July 2011, Dalam kategori: Berita
luas_tanam_cabai_bantul

BANTUL (KR) - Luas tanaman cabai di Kabupaten Bantul tahun ini diperkirakan seluas 210 hektare atau sekitar 30 persen dari luas tanam normal seluas 700 hektare. Luas tanaman cabai tersebut sebagian besar berada di lahan pasir atau di pesisir pantai selatan Yogyakarta.

"Produksi rata-rata tiap hektare mencapai 8,7 ton, panen cabai tersebut sebagian besar langsung dikirim ke luar daerah, seperti Yogyakarta, Magelang dan Semarang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul, Edy Suhariyanta di Bantul, Rabu (13/7).

Ia mengatakan, tanaman cabai di Bantul memanfaatkan lahan pasir yang potensial dikembangkan tanaman hortikultura, karena selain ditanami cabai juga ditanami bawang merah. "Tanaman cabai biasanya ditanam petani di sela-sela dua musim tanam bawang merah, sehingga panen tanamana bawang dan cabai bergantian sesuai musimnya," katanya.

Menurut dia, petani lebih memilih tanaman cabai dan bawang merah karena mempertimbangkan harga jualnya yang bernilai tinggi, dibanding tanaman palawija atau hortikultura lainnya. Ia mengatakan, sebenarnya dilahan pasir itu masih bisa ditanami jenis-jenis sayuran, palawija seperti jagung, kacang hijau dan lainnya, namun petani akan kesulitan dalam pengairan.

"Nilai harga jual hasil tanaman ini tidak seimbang dengan biaya operasional yang dikeluarkan, karena harus menggunakan pompa yang biayanya cukup mahal, sehingga hasilnya tidak sebanding," katanya

Sumber : www.krjogja.com

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.083 secs