Distan-PI. Sistem pertanian terpadu atau yang lebih sering disebut dengan Integrated Farming (IF), saat ini banyak bermunculan. Pengelolaan IF tersebut tidak hanya individu, swasta dan bahkan instansi pemerintah pun mulai merintis dengan kelompok-kelompok tani binaan. Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Nanang Suwandi, MMA beserta staf pada Selasa (4/1) berkunjung ke PT. Lembah Hijau Multifarm. Perusahaan ini telah lama berkecimpung dalam IF. Dalam kesempatan tersebut Ir. Nanang Suwandi, MMA melihat secara langsung pengelolaan IF dengan pemanfaatan sumber daya lokal mulai dari peternakan, pertanian hingga perikanan.
IF merupakan suatu sistem pengelolaan pertanian dengan memadukan budidaya pertanian, perikanan, dan peternakan. Sejak tahun 2009 Dinas Pertanian Provinsi DIY telah melakukan pembinaan dan pembimbingan kepada kelompok tani binaan untuk beralih ke sistem pertanian terpadu atau IF. Beberapa kelompok tani binaan tersebut berada di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, dan Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo. Kelompok tani tersebut akan dibimbing dan dibina hingga mandiri dalam pengelolaan IF.
Pengelolaan pertanian dengan IF selain menghasilkan produk yang aman konsumsi, juga tanpa limbah atau ramah lingkungan, artinya limbah yang dihasilkan akan diolah kembali agar dapat dimanfaatkan kembali. Limbah tersebut dapat dimanfaatkan diantaranya untuk biogas pengganti gas elpiji, pupuk kompos, produk pertanian yang bebas dari zat-zat anorganik. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hasil dari pengolahan limbah tersebut juga dapat dikomersialkan. Secara ekonomi, IF lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengelolaan pertanian, peternakan dan perikanan secara terpisah. (Admin)