JogjaBenih
  • Beranda
  • Profil JB
    • Tentang Jogja Benih
    • Visi dan Misi
    • Struktur Organisasi
  • Informasi Publik
    • Artikel
    • Berita
    • Harga/Stok Benih/Bibit
    • Pedoman/Panduan
    • Pengumuman
    • Profil Benih/Bibit
    • Profil Instansi
    • Serba serbi Perbenihan
    • Varietas yang dilepas
  • Kontak
  • Login

BERITA LAINNYA
HARI JADI JOGJA BENIH KE - 8 INSTANSI YANG MEMPRODUKSI BENIH? ATAU SERTIFIKASI BENIH DIY? UPTD BP3MBTP SOLUSINYA SALAK PONDOH SLEMAN TETAP EKSPOR DI TENGAH PANDEMI COVID-19 TEKNIK MENANAM SIRIH DI LAHAN SEMPIT CARA MERAWAT POHON MANGGA YANG BERBUNGA BERKEBUN STROBERI DIRUMAH MANFAAT JERUK NIPIS DAN CARA PENANAMAN
Selengkapnya

Loading

Mentan Panen Pedet 316 Ekor

Dipublikasikan oleh: Untung, Pada 05 January 2012, Dalam kategori: Berita

panen_pedetWonogiri – Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA melakukan panen pedet (anak sapi) sebanyak 316 ekor di Desa Pokoh Kidul, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Selasa (3/1). Kegiatan merupakan hasil dari program sinkronisasi birahi yang dilakukan sampai dengan Bulan Desember 2011. Hingga saat ini, ada 3 provinsi lain yang telah melakukan panen pedet antara lain Lampung, Aceh dan Jawa Timur. “Kegiatan ini merupakan upaya mendukung percepatan pencapaian Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau Tahun 2014. Meskipun diakui hasilnya masih belum maksimal dan harus ditingkatkan lagi,” demikian kata Mentan.

Program Sinkronisasi birahi merupakan bagian dari kegiatan Inseminasi Buatan (IB) yang memiliki peran besar dalam peningkatan populasi dan produksi, diperkirakan konstribusi IB mencapai 35% dari 13 kegiatan operasional PSDSK lainnya.

Terkait dengan sapi impor, Mentan mengatakan bahwa sejak dua tahun yang lalu, pemerintah sudah mulai menurunkan jumlah sapi impor maupun daging impor dari luar negeri. “Namun demikian, Indonesia tidak bisa begitu saja menutup keran impor daging dan sapi karena masih terkendala masalah pemenuhan kebutuhan daging. Karena itu, panen pedet hasil inseminasi buatan ini dapat dijadikan langkah awal menuju swasembada daging 2014,” jelas Mentan.

Sesuai data Kementerian Pertanian, di tahun 2010 pemerintah pusat mengimpor 120.000 ton daging sapi. Jumlah ini diturunkan menjadi 90. 000 ton di tahun 2011 lalu dan untuk tahun 2012 ini, kuantitasnya dikurangi lagi hanya sebanyak 34. 000 ton. Sedangkan dari impor bakalan (sapi hidup) tahun 2010 sekitar 600.000 ekor, kemudian pada tahun 2011 dikurangi lagi menjadi 400.000 dan pada tahun 2012 berkurang lagi menjadi 283.000 ekor.


Sumber: Biro Umum dan Humas

Copyright © DPKP DIY 2025 | Website Resmi Jogja Benih v2.0  

Page Processed 0.072 secs