YOGYAKARTA – Dua kabupaten di propinsi DI Yogyakarta yakni Kabupaten Bantul dan Gunungkidul pada Selasa (20/1/2015) secara serentak melakukan pencanangan gerakan Perbaikan Irigasi di dua lokasi berbeda. Pencanangan gerakan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Pertanian agar setiap daerah di Indonesia melaksanakan Pencanangan Gerakan Perbaikan Irigasi melalui acara peletakan batu pertama guna mendukung swasembada padi, jagung dan kedelai.
Bupati Bantul, Sri Surya Widati melakukan peletakan batu pertama di Argodadi, Sedayu, Bantul. Dalam sambutannya, Bupati Bantul mengatakan bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang penting. Widati juga menambahkan jika pada saat ini penyediaan pangan sedang menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim global, kerusakan jaringan irigasi dan penyempitan lahan sebagai akibat alih fungsi lahan pertanian. “Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan sarana dan prasarana sumber daya air," ujarnya.
Kegiatan perbaikan irigasi di wilayah Kabupaten Bantul akan meliputi areal seluas 1500 ha. Selain melaksanakan rehabilitasi jaringan irigasi, untuk mendukung pencapaian swasembada pangan di Kabupaten Bantul juga akan dilakukan optimasi lahan, Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) jagung dan kedelai, bantuan alat dan mesin pertanian dan program bantuan subsidi benih padi, jagung dan kedelai.
Di tempat berbeda, Bupati Gunungkidul Badingah juga melaksanakan kegiatan serupa di Desa Genjahan, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Pada acara yang dihadiri para pejabat Kabupaten Gunungkidul dan para perangkat desa serta BPTP DI Yogyakarta ini Bupati menyampaikan sektor pertanian mempunyai peran penting dalam memberikan kontribusi terhadap sekitar 30% PDRB Gunungkidul. “Bahkan pada tahun 2014 Gunungkidul telah berhasil mencapai surplus beras 20 ribu ton,” ujarnya.
Meski telah berhasil mencapai surplus, upaya meningkatkan produksi dan swasembada pangan masih terus dilakukan salah satunya dengan pembangunan infrastruktur jaringan irigasi. “Selanjutnya masyarakat diharapkan secara swadaya dapat memelihara jaringan irigasi yang dibangun agar tetap berfungsi secara baik,” pungkasnya.
Selain di dua kabupaten tersebut, gerakan ini juga secara serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung percepatan pencapaian swasembada pangan.
Sumber: (http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/2050/)