Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kelompok pembudidaya ikan daerah itu menggalakan unit pembenihan rakyat jenis komoditas ikan lele dan gurami.
Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo, Sabar Widodo, di Wates, Rabu (29/6), mengatakan, Kecamatan Wates dan Nanggulan menjadi pusat budidaya produksi benih ikan untuk jenis komoditas lele dan gurami.
"Dua wilayah kecamatan tersebut mampu menghasilkan benih lele dan gurami yang berkualitas. Di Kecamatan Nanggulan mampu menghasilkan benih gurame dan lele mencapai 7.392.645 ekor, sedangkan Kecamatan Wates menghasilkan 16.722.650 ekor," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kecamatan yang berpotensi untuk dikembangkan unit pembenihan rakyat yakni Lendah yang mampu memproduksi hingga 6.923.384 ekor, Galur dengan kapasitas produksi mencapai 5.507.435 ekor, dan Kalibawang dengan hasil produksi benih ikan mencapai 4.243.800 ekor.
"Sedangkan untuk kecamatan lain, sedang digalakkan penyuluhan untuk pembudidayaan pembenihan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan benih secara mandiri," katanya.
Sebelumnya, ia mengatakan, hasil produksi perikanan budidaya pada 2010 mengalami peningkatan drastis yakni mencapai 11.082.230 kilogram dari 3.182.906 kilogram pada 2009.
"Kenaikan hasil produksi ikan budidaya tersebut tidak luput dari bantuan propinsi melalui bantuan dana yang diberikan kepada Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan)," katanya.
Menurut dia, hasil produksi ikan budidaya yang mengalami kenaikan yang sangat signifikan yakni jenis komoditas lele dan gurami.
"Hasil produksi ikan lele pada 2010 mencapai 7.475.954 kilogram dengan 1.162 keramba dibandingkan pada 2009 yang hanya mencapai 2.234.884 kilogram dengan 538 keramba. Sedangkan hasil produksi gurami pada 2010 mencapai 2.645.551 kilogram dibandingkan pada 2009 yang hanya mencapai 490.429 kilogram," katanya. (KR-Jogja)